Pemerintah Sukses Tangani Wabah Corona, Partai Demokrat Menang Besar di Pemilu

Kamis, 16 April 2020 – 18:24 WIB
Seorang warga memakai sarung tangan plastik saat memasukkan surat suaranya dalam pemilu legislatif di tengah pandemi COVID-19 di Seoul, Korea Selatan, Rabu (15/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji/wsj

jpnn.com, SEOUL - Partai Demokrat Korea Selatan menuai buah manis dari keberhasilan pemerintah menangani wabah virus corona. Berdasarkan hasil penghitungan cepat, Kamis (16/4), partai pendukung Presiden Moon Jae-in itu keluar sebagai pemenang pemilu.

Sebanyak 180 kursi dari total 300 kursi di parlemen berhasil diperoleh Partai Demokrat. Pada pemilu sebelumnya, partai itu memperoleh 120 kursi.

BACA JUGA: Manfaatkan Pandemi Corona, Kapal Tiongkok Kembali Berkeliaran di Laut China Selatan

"Sejalan dengan amanat rakyat yang diberikan kepada kami, kami akan menempatkan penanggulangan krisis nasional virus corona dan penurunan ekonomi pada prioritas utama," kata mantan perdana menteri Lee Nak-yon, yang menjadi juru kampanye Partai Demokrat.

Penilaian masyarakat terhadap Moon dan partainya sempat merosot pada Februari, ketika Korea Selatan mengalami wabah COVID-19 terparah pertama di luar Tiongkok.

BACA JUGA: Corona Bikin Kera Mengamuk di Kantor Lurah, Sarapan dan Camilan Pegawai Ludes

Namun, kemudian pemerintahan Moon sukses dengan kampanye perlawanan terhadap wabah virus corona sehingga memberikan keuntungan bagi partai untuk mendulang suara dalam pemilu.

"Meskipun situasi masih sangat sulit seperti ini, saya rasa respons pemerintah terhadap virus corona, termasuk bagaimana mereka mempersiapkan pemilu ini memang membantu mereka dalam pemilihan," kata Han Ga-hae, seorang pemilih berusia 28 tahun.

BACA JUGA: Kasus Corona Melonjak di India, Tokoh Muslim Dituduh Sebagai Dalang

Partai Demokrat mendapat lebih dari 80 persen kursi di Seoul. Anehnya, Partai Persatuan Masa Depan, kekuatan oposisi terbesar, justru menyapu bersih suara di wilayah Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara, episentrum wabah.

Kedua wilayah itu memang sejak lama menjadi kantong suara partai konservatif oposisi, dan pengamat menyebut bahwa sentimen pemilih terhadap pemerintah mungkin semakin dipicu oleh perjuangan mereka dalam menghadapi lonjakan kasus di daerahnya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler