jpnn.com, JAKARTA - Penempatan Direktur Utama Pertamina tak boleh coba-coba dan asal pilih. Pemerintah harus mampu menyeleksi sosok yang andal dan menguasai bisnis migas, memiliki leadership yang andal, serta mampu menjadi perekat di perusahaan plat merah tersebut.
"Hal ini penting, karena pertamina harus mampu memberi sumbangan keuangan bagi pemerintah, di samping menjalankan misi pemerintah memberi pelayanan kepada masyarakat," ujar pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria, di Jakarta, Rabu (15/3).
BACA JUGA: BUMN Kaji Skema Konsolidasi Industri Kedirgantaraan
Menurut Sofyano, untuk mencari sosok yang andal, tak ada salahnya pemerintah bersabar. Jangan sampai malah salah melangkah.
Misalnya, mengambil dirut BUMN lain sebagai Dirut Pertamina. Hal tersebut akan sangat mudah mendapat penilaian dari masyarkat atau dari pekerja pertamina.
BACA JUGA: Pak Jokowi Ingin Calon Dirut Pertamina Seperti Ini
"Keberhasilan apa pun akan dinilai masyarakat dari keberhasilan memeroleh laba BUMN yang dipimpinnya. Ini harusnya menjadi pertimbangan utama bagi presiden dan Menteri BUMN serta menteri terkait lain. Sehingga masyarakat tidak akan menilai pengangkatan Dirut Pertamina terkait kepentingan politik," ucap Sofyano.
Kalau pun dirut Pertamina diambil dari perusahaan BUMN lain, maka kata Sofyano, harus sosok yang terbukti berhasil membukukan laba signifikan pada perusahaan yang dipimpinnya.
BACA JUGA: Kembangkan Pabrik Gula, BUMN Butuh Rp 13,61 Triliun
"Jadi, bersabar sedikit dalam menentukan dirut Pertamina saya kira tidak memberatkan bagi presiden, demi menghasilkan yang terbaik bagi negeri ini," pungkas Sofyano. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinergi BUMN Wujudkan Ketahanan Pangan di Indramayu
Redaktur & Reporter : Ken Girsang