Pemerintah Tak Tegas, PDIP Gemas

Minggu, 08 Mei 2011 – 19:19 WIB

JAKARTA - Sikap pemerintah yang terkesan tidak tegas dalam menghadapi radikalisme ataupun Negara Islam Indonesia (NII) membuat gemas Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Tjahjo KumoloMenurutnya, sudah saatnya pemerintah mengambil sikap tegas terhadap pihak-pihak yang nyata-nyata ataupun secara terselubung merongrong NKRI.

"Harusnya pemerintah, khususnya TNI Polri berani mengambil sikap "siapa kawan-siapa lawan" terhadap perorangan dan kelompok manapun yang terbuka atau diam -diam mengambil sikap menyimpang dari komitmen NKRI," kata Tjahjo melalui sambungan telepon, Minggu (8/5).

Menurut  Sekjen DPP PDIP itu, seharusnya pemerintah melakukan upaya yang lebih tegas dalam mengeliminir ancaman terhadap bangsa dan negara.  Tjahjo pun menyesalkan pernyataan seorang pejabat tinggi pemerintah yang menyebut gerakan NII belum membahayakan NKRI

BACA JUGA: Ketum PPP Jangan jadi Jongos SBY



Tjahjo menganggap pernyataan tersebut cermin keragu-raguan pemerintah
Lebih disayangkan, sambungnya, tidak adanya keputusan yang tegas dari pemerintah berakibat pada keraguan TNI/Polri dalam mengambil tindakan.

Karenanya Tjahjo yang juga anggota Komisi I DPR itu melihat sikap pemerintah hanya menambah kekecewaan masyarakat

BACA JUGA: Parpol Siapkan Survei Cagub DKI Jakarta

"Jadi (pemerintah) terkesan ragu dalam bertindak, dan ini hanya akan membuat apatisme di masyarakat luas," ulasnya.

Dikhawatirkan, sikap apatisme masyarakat bakal berimbas pada efektifitas penanganan radikalisme dan terorisme
"Kunci keberhasilan menghadapi radikalisme dan terorisme adalah partisipasi positif dari seluruh masyarakat dalam membantu aparat keamanan

BACA JUGA: Tidak Ada Kader Golkar Berideologi NII

Rakyat sebagai elemen bangsa adalah mata dan telinga aparat keamanan," sebutnya.

Ia mengingatkan bahwa baik pejabat pemerintah, TNI, Polri ataupun semua warga negara terikat dengan sumpah untuk menjaga NKRI"Kalau tidak, lalu mau dibawa kemana bangsa ini? Di mana sumpah setia Sapta Marga, sumpah setia Prajurit, Sumpah Jabatan, serta Kewajiban sebagai WNI  yang bersatu dan berdaulat?" pungkasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Syamsul Arifin Kecewa Berat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler