Pemerintah Tebar Rp 9,8 Triliun agar Masyarakat Tidak Gampang Protes

Selasa, 05 Mei 2015 – 17:47 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah baru-baru ini menggelontorkan dana Rp 9,8 trilun untuk dibagi-bagikan kepada sekitar 16,3 juta keluarga miskin di seluruh Indonesia. Tujuan bantuan sebesar Rp 200 ribu per keluarga itu adalah untuk menenangkan masyarakat, terutama kalangan ekonomi lemah.

Deputi Staf Kepresidenan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, dalam kondisi ekonomi yang masih turun seperti saat ini, masyarakat rentan bergejolak. Kondisi ini sangat berbahaya bagi kelangsungan program pembangunan nasional.

BACA JUGA: Berharap Kongres Demokrat Diawasi dari Dana Haram

"Kalau kegaduhan DPR itu kan terbatas yah, tapi kalau sudah (bergejolak) di bawah itu repot," kata Sadewa di kantor presiden, Selasa (5/5).

Karena itu, lanjut Sadewa, untuk meredamnya pemerintah memberikan bantuan tunai kepada masyarakat di tingkat ekonomi terbawah. Dengan bantuan tersebut, diharapkan daya beli mereka terangkat dan tidak lagi merasa kesusahan.

BACA JUGA: Ini Daftar Maskapai Bandel yang Belum Serahkan Laporan Keuangan

"Ini penting untuk fondasi masyarakat. Supaya mereka tidak merasa susah. Kalau tenang, masyarakat tidak gampang protes di bawah, pemerintah bisa jalankan program tanpa kegaduhan sosio politik," jelasnya.

Ke depan, lanjutnya, pemerintah masih akan terus menggelontorkan bantuan tunai kepada rakyat miskin. Menurut Sadewa, dana Rp 36 triliun dalam waktu dekat juga akan dikucurkan dalam bentuk program keluarga sejahtera.

BACA JUGA: Politikus PDIP Sebut Beberapa Kementerian Kinerjanya Mundur, Ini Di Antaranya

"Untuk bantuan cash (tunah, red) uang sebenarnya sekarang lebih besar dibandingkan zaman SBY. Tapi coverage di medianya masih kurang," pungkas anak buah Luhut Panjaitan ini.(dil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Daftar Maskapai Bandel yang Belum Serahkan Laporan Keuangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler