Pemerintah Tegaskan Rumah Bersubsidi Bukan untuk Investasi

Kamis, 26 Juni 2014 – 14:45 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Masyarakat yang telah memiliki rumah bersubsidi dari pemerintah diminta untuk tidak menjualnya kepada orang lain. Pasalnya, rumah bersubsidi bukan dibangun untuk investasi melainkan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Kami berharap masyarakat tidak menjual rumah bersubsidi yang telah dimilikinya. Sebab, pasokan rumah bersubsidi saat ini masuh belum mampu mencukupi kebutuhan rumah masyarakat yang terus meningkat setiap tahunnya,” ujar Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo dalam keterangan persnya, Kamis (26/6).

BACA JUGA: 15 Tahun Merugi, Djakarta Lloyd Siap Bangkit Lagi

Dia tidak memungkiri adanya pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dengan menginvestasikan uangnya lewat pembelian rumah bersubsidi yang harganya murah. Hal ini dinilai sangat merugikan karena MBR yang menjadi sasaran pembangunan rumah bersubsidi malah tidak dapat membeli rumah bersubsidi tersebut.

“Rumah bersubsidi itu bukan untuk investasi masyarakat yang memiliki modal besar, tapi untuk membantu mereka yang berpenghasilan rendah agar dapat memiliki rumah yang layak huni,” terangnya.

BACA JUGA: Rumah Dijual Cepat? Ini Triknya

Untuk meningkatkan daya beli MBR terhadap rumah bersubsidi tersebut, Kemenpera mendorong agar masyarakat bisa memanfaatkan KPR dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dengan FLPP MBR akan mendapatkan suku bunga sangat rendah yakni 7,25 persen, angsuran ringan dan tetap selama masa tenor angsuran.

“Masyarakat harus benar-benar memanfaatkan rumah subsidi untuk penghunian dan tidak menjual rumah tersebut, karena pemerintah juga telah membuat sanksi-sanksi pada masyarakat yang melakukan pengalihan rumah subsidi yang tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah,” tandasnya. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Proyek Infrastruktur Mulai September

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Optimistis Rupiah Menguat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler