jpnn.com - MAMUJU - Pemerintah berupaya menekan inflasi yang terjadi di Sulawesi Barat.
Inflasi sebelumnya terjadi akibat kenaikan harga beras.
BACA JUGA: Jabatan 3 Kepala Daerah di Sultra Segera Berakhir, Termasuk Pj Bupati Bombana, Penggantinya?
Menghadapi kondisi yang ada pemerintah menjual beras murah di Sulawesi Barat.
Menurut tim monitoring Badan Pangan Nasional (Bapanas) Musyafa Al Faruq, pihaknya telah melakukan kunjungan ke Sulbar.
Bapanas bergerak cepat mengatasi inflasi bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Ditjen Bina Bangda Kemendagri).
BACA JUGA: BSKDN & Tanoto Foundation Berkolaborasi Turunkan Angka Stunting
Bapanas juga berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulbar.
Menurut dia, Bapanas juga bekerja sama dengan perum Bulog Mamuju dan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulbar.
BACA JUGA: Dorong Kompetisi, Kemendagri Beri Penghargaan kepada Desa dan Kelurahan Berprestasi
"Melalui kerja sama itu akan dilakukan penjualan beras murah kepada masyarakat dengan harga Rp 9.450 per kilogram dalam rangka mengatasi kenaikan harga beras di pasaran yang memicu terjadinya inflasi di Sulbar," ujar Musyafa di Mamuju, Selasa (22/8).
Harga beras di berbagai daerah di Sulbar mengalami kenaikan dari harga Rp 13.500 per kilogram menjadi Rp 14.000 per kilogram.
Pemerintah berupaya menekan lonjakan harga beras tersebut agar kembali stabil.
"Sejumlah harga seperti harga cabai rawit dan bawang merah sudah mulai stabil sehingga pemerintah di Sulbar diharapkan terus menggelar pasar murah untuk mencegah inflasi," katanya.
Dia berharap koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah di Sulbar tetap menjaga kolaborasi yang masif untuk tetap menjaga inflasi sesuai dengan target nasional.
"Sesuai harapan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pengendalian inflasi harus dilaksanakan dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat," ucapnya.
Menurut Musyafa, ada beberapa langkah yang harus dilakukan menghadapi fenomena El Nino.
Antara lain, meningkatkan pengairan.
Kemudian, Satuan Tugas (Satgas) Pangan perlu melakukan operasi pasar dengan mengecek harga di pasar untuk melakukan pencegahan inflasi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulbar Gunawan Purbowo mengatakan pihaknya juga akan terus memantau inflasi di Sulbar dan berupaya agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
Pihaknya mengusulkan subsidi transportasi pangan di daerah agar pendistribusian pangan kepada masyarakat dapat tetap lancar, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Sulbar. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen Polpum Bahtiar Mendapat Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Jokowi
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang