Pemerintah tidak Larang Masyarakat Mudik Lebaran, Sultan Cemaskan Terjadi Ledakan Kasus Covid-19

Selasa, 16 Maret 2021 – 17:11 WIB
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin. Foto: Humas DPD.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD Sultan B Najamuddin merespons pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di rapat kerja dengan Komisi V DPR yang menyatakan tidak akan melarang masyarakat mudik Lebaran 2021.

Menurut Sultan, Idulfitri kali ini akan dilaksanakan dalam suasana pandemi Covid-19. Di satu sisi, Sultan bersyukur pemerintah memberikan izin untuk masyarakat dapat merayakannya dengan mudik dan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.

BACA JUGA: Asyik! Pemerintah Tak Larang Mudik Lebaran 2021, Tetapi...

“Hanya saja, selain sukacita menyambut keputusan ini, ada juga kecemasan terhadap lonjakan kasus infeksi Covid-19 yang saya rasakan,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (16/3).

Senator dari Bengkulu ini menjelaskan ketakutan terhadap lonjakan kasus Covid-19 ini bukan tanpa alasan. Dia lantas menyampaikan beberapa evaluasi terhadap penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

BACA JUGA: Cuti Bersama Idulfitri 2021 Dipangkas, Siapa Sudah Berencana Mudik Lebaran?

"Negara yang berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19, selain maksimal dalam melaksanakan testing dan tracing adalah negara yang berhasil memantau pergerakan manusia, dan kita gagal dalam hal ini,” ujar Sultan.

Dia melanjutkan, selain masalah keterbatasan infrastruktur pendukung kesehatan, kontur geografis Indonesia sangat kompleks.

BACA JUGA: DPD RI Minta BPOM Tidak Persulit Perizinan Vaksin Nusantara

Selain itu, ujar dia, ditambah lagi persoalan jumlah penduduk besar dan tersebar merata di seluruh kepulauan, tentu berdampak terhadap sulitnya pemerintah dalam melacak pola interaksi manusia.

Mantan wakil gubernur Bengkulu ini juga meminta semua akses pintu masuk perbatasan wilayah dijaga ketat dengan penerapan protokol kesehatan.

Jadi, katanya, pemerintah harus menyiapkan posko-posko diseluruh bandara, pelabuhan serta jalan-jalan dititik masuk arus mudik.

Posko tersebut juga harus tersedia alat tes untuk pencegahan, dan sarana evakuasi, serta rumah sakit di tiap daerah khusus untuk menangani kasus Covid-19.

"Ya pemerintah harus bekerja keras dan ekstraprima,” tegasnya.

Menurut Sultan, tantanga Lebaran kali ini bukan hanya kemacetan arus mudik, tetapi bagaimana hiruk pikuk keramaian hari raya laju pertumbuhan kasus corona tetap bisa ditekan pemerintah.

“Pertanyaannya apakah pemerintah sudah mempersiapkan teknis secara detail untuk persoalan ini?” ujarnya.

Angka kasus positif, sembuh, maupun meninggal dunia akibat virus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.

Per Senin (15/3), Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan adanya penambahan 5.589 kasus positif corona.

Dengan begitu, total akumulatif hingga saat ini ada 1.425.044 orang dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19.

Jika tanpa ada persiapan yang matang dan didukung sarana prasarana kesehatan yang memadai di seluruh daerah, Sultan memprediksi akan terjadi ledakan tambahan pasien

Covid-19 di Indonesia. Dia menegaskan jika itu terjadi, maka pemerintah akan lebih kesulitan dalam mengendalikan penyebarannya. (boy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler