jpnn.com - JAKARTA - Persiapan untuk penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2014 sudah tuntas. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menunjuk tiga badan usaha sebagai distributor BBM bersubsidi. Di antara tiga perusahaan itu, PT Pertamina (Persero) mendapatkan jatah terbanyak.
Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, selain Pertamina, PT Aneka Kimia Raya Tbk (AKR) dan PT Surya Parna Niaga (SPN) terpilih menjadi penyalur. Ketiga perusahaan tersebut bakal ditugasi mendistribusikan kuota BBM bersubsidi sebanyak 48 juta kilo liter (kl).
BACA JUGA: Pajak Mobil Sedan Siap Turun
"Berdasarkan UU nomor 23 Tahun 2013 tentang APBN 2014, subsidi BBM, LPG dan LGV direncanakan sebesar Rp 211 triliun," ujarnya di Jakarta kemarin (31/12).
BACA JUGA: Kredit Investasi Tumbuh 35 Persen
Dalam penunjukkan tersebut, PT Pertamina mendapatkan alokasi sebanyak 47,355 kilo liter (kl) atau 98,5 persen dari total kuota APBN 2014. Jumlah tersebut terdiri atas 32,32 juta kl bbm jenis premium, 14,135 juta kl solar, dan 900 ribu kl minyak tanah atau kerosene.
"Kemudian AKR memperoleh alokasi 640 ribu kl. Premium sebanyak 140 ribu kl dan solar 500 ribu kl. SPN hanya akan mendistribusikan 5 ribu kl solar," rincinya.
BACA JUGA: Aturan PBB Migas Lebih Longgar
Andy meyakinkan bahwa tiga distributor yang telah ditunjuk bakal bertanggung jawab terhadap pengiriman BBM bersubsidi ke masyarakat. Sebab tiga perusahaan tersebut sudah mengikuti seleksi bertahap dari pemerintah.
Dia menerangkan, pihaknya sudah mengundang 63 badan usaha pemegang Izin Usaha Niaga Umum BBM. Namun yang hadir dalam rapat penjelasan hanya 15 peserta. "Saat pendaftaran, hanya 11 badan usaha yang mengambil dokumen seleksi. Dan hanya 10 yang mengikuti rapat tanggal 26 Juli 2013," ungkapnya.
Dalam seleksi tahap pertama, empat badan usaha lolos. Yakni, Pertamina, AKR, SPN, dan PT Ocean Petro Energy. Sedangkan perusahaan lainnya seperti PT Roulina Energi, PT Anayaksa Persada, dan PT Tri Wahana Universal tak lolos.
"Pada tahap seleksi selanjutnya, tinggal 3 calon yang ditetapkan dalam Sidang Komite BPH Migas. Yakni,. Pertamina dan dua badan usaha pendamping. PT Ocean Petro Energy dinyatakan gugur karena belum dapat memenuhi persyaratan sebagai pelaksana," imbuhnya.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya mengaku optimistis terhadap kelancaran distribusi tahun depan. Menurutnya, konsumsi BBM pada tahun politik itu tak akan melebihi kuota yang sudah disiapkan. "Kami tetap confidence untuk distribusi BBM bersubsidi di tahun depan," ujarnya.
Hal itu dikarenakan realisasi penyerapan BBM tahun ini yang mencetak rapor hijau. Realisasi penyaluran BBM bersubsidi oleh Pertamina 2013 mencapai 46,295 juta kl. Itu masih di bawah kuota BBM Bersubsidi oleh Pertamina sesuai APBN-P 2013 sebesar 47,886 juta kl. "Hasilnya, ada penghematan hampir 1,6 juta kl. Kalau dikalikan Rp 5 ribu per liter, maka didapat penghematan Rp 8 triliun," ujarnya
Dia menambahkan, tidak ada satupun jenis BBM yang konsumsinya melebihi alokasi. Premium misalnya. Menurut data, realisasi penyaluran BBM subsidi oleh Pertamina mencapai 29,287 juta kl atau 95,2 persen dari kuota.
Sedangkan, penyaluran solar yang sempat jebol kini mencapai 15,897 juta kl atau 99,9 persen dari jatah yang diberkian. Realisasi penyaluran minyak tanah pun hanya mencapai 1,109 juta kl atau 92,5 persen dari kuota awal. "Ini pertama kalinya, seluruh jenis BBM di bawah kuota yang diberikan. Ini bagus buat negara," tambahnya.
Sekedar informasi, penyaluran BBM Bersubsidi tahun depan ditetapkan sama dengan alokasi BBM bersubsidi sebanyak 48 juta kl. Itu terdiri dari alokasi 32,3 juta kl premium, 14,64 juta kl solar, dan 900 ribu kl minyak tanah. (bil/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investasi Emas Diburu Warga
Redaktur : Tim Redaksi