jpnn.com, JAKARTA - Belum selesai kasus surat suara tercoblos di Malaysia, publik kembali dikejutkan dengan munculnya petisi Pemilu ulang di Sydney, Australia.
Menyikapi hal tersebut, inisiator JagaPemilu.com Abdul Malik Raharusun mendesak Komisi Pemilihan Umum alias KPU lebih profesional mengawal hak demokrasi masyarakat.
BACA JUGA: SIMAK! Instruksi Pagar Nusa Jelang Pemilu 2019
Menurutnya, sebagai lembaga negara yang bertugas menyelenggarakan Pemilu 2019, KPU tidak boleh berhenti meningkatkan kepercayaan publik.
"Kita tahu bahwa pemilu baik secara prosedural ataupun substansial harus dapat dijalankan secara jujur dan adil," jelas Malik di Jakarta, Senin (15/4).
BACA JUGA: Waspada Hoaks Exit Poll di Luar Negeri
Kegaduhan pemilu di luar negeri, kata Malik, akibat dari sejumlah persoalan prosedural seperti kotak suara, kertas suara, dan jumlah daftar pemilih.
Akibatnya, persoalan pemilu secara substansial seperti visi misi presiden dan wakil presiden sangat strategis bagi bangsa justru terabaikan. "Ini sangat mengecewakan.," sambungnya.
BACA JUGA: Petisi Pemilu Ulang di Sydney, KPU Tunggu Laporan Bawaslu
Kendati demikian, Malik berharap KPU yang terdiri dari akademisi, profesional dan non partisan partai tidak sekedar menyelenggarakan pemilu secara prosedur teknis. Melainkan juga menggali khazanah pemikiran dari para calon presiden dan wakil presiden.
"Untuk itu desakan KPU agar lebih ekstra profesional menjadi sangat urgen disuarakan. Semoga di sisa waktu ini KPU dapat mengembalikan rasa kepercayaan publik," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sikap KPU Menanggapi Tuntutan Pemungutan Suara Ulang di Sydney
Redaktur & Reporter : Adil