Pemilihan Kades, TPS Sepi, Ternyata 74 Persen Warga Pilih jadi Golput

Jumat, 10 Desember 2021 – 23:44 WIB
Pilkades di Kabupaten Lahat. Foto: source for JPNN

jpnn.com, LAHAT - Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan sudah dilaksanakan tetapi ternyata banyak yang golput.

Seharusnya warga desa berbondong-bondong untuk datang ke TPS. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Masyarakat memutuskan tidak datang ke TPS.

BACA JUGA: Kasus Perusakan Kotak Suara Pilkades, 9 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka

Dari Data DPT sebanyak 1.999 pemilih hanya sebanyak 512 orang yang menggunakan hak pilihnya.

Bila merunut beberapa hari yang lalu Selasa (7/12) sempat ada aksi massa yang tergabung dalam Masyarakat Cinta Demokrasi Bersatu yang menyuarakan agar pilkades ditunda.

BACA JUGA: Jelang Pilkades Serentak, Beban Kerja Honorer K2 Tenaga Teknis Administrasi Bertambah

Massa menganggap keputusan panitia kecamatan sudah tidak sesuai tugas dan wewenangnya, bahkan ada petisi masyarakat yang sudah membubuhkan tanda tangan dan melampirkan KTP sebanyak 1.248 orang.

Dalam aksi tersebut, Panitia Pilkades Desa dan BPDpun sepakat untuk menunda pilkades dengan melaporkan situasi bila tetap dilanjutkan ke panitia kecamatan, tembusan DPMDes, bupati dan DPRD.

BACA JUGA: Pantau Pilkades Serentak di Dairi, Irjen Panca: Tetap Jaga Persaudaraan

Namun, Bupati Lahat melalui Kadis DPMDes, Camat Lahat, Pjs Kades Ulak Pandan menyatakan Pilkades Ulak Pandan tetap dilaksanakan, apapun alasannya.

Untuk mencegah keributan dan gelombang aksi massa lanjutan dengan pengawalan dan pengamanan yang ketat dari pihak kepolisian dan TNI Pilkades pun tetap dilaksanakan.

Dari empat calon kepala desa hanya memperoleh suara sebanyak 422, suara tidak sah sebanyak 90. Sedangkan Golput sebanyak 1.487 orang.

"Ini pesta demokrasi akan tetapi sangat disesalkan terkesan dipaksakan, bahkan sudah buat capek semua pihak, kasihan masyarakat, panitia, TNI dan Polri sudah berjuang keras untuk mengawal dan mengamankan akan tetapi hasil tak bisa dipaksakan," ujar Sudarman, warga ulak Pandan.

Sementara itu, Evan Yusup panitia Pilkades Ulak Pandan mengatakan setiap orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya.

"Saat ini hasilnya bisa kami lihat bersama, tugas sudah kami tunaikan, bahkan keempat calon pun sudah menyatakan sikap menerima dan mendukung apapun hasil Pilkades akan tetapi masyarakat berkendak lain, jadi kami serahkan saja secara aturan. Agar lebih jelas kami hari ini akan berkirim surat ke DPRD agar langkah yang kami lakukan tidak salah, karena berpotensi hukum dan konflik di desa," ujar Evan. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler