Pemilik Akomodasi Permainkan Harga, Jemaah Umrah Indonesia Terancam Telantar

Minggu, 29 Januari 2023 – 21:38 WIB
Ilustrasi jemaah umrah. Foto: ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/pras/cfo

jpnn.com, MAKKAH - Jemaah umroh asal Indonesia terancam telantar di Arab Saudi. Penyebabnya, kenaikan biaya akomodasi secara signifikan baru-baru ini. 

Menurut Direktur Utama PT Gemilang Indah Sejahtera (GIS Travel) Aldino Ferendra Mosi kondisi pelaksanaan ibadah umroh saat ini cukup mengkhawatirkan dan bisa dikatakan sudahh siaga satu.

BACA JUGA: ICONNET Sediakan Hadiah 50 Paket Umrah untuk Pelanggan Baru, Begini Syaratnya

Jemaah menanti untuk bisa mendapatkan akses penginapan layak dan memadai berkerumun di Makkah dan Madinah.

“Kondisi ini diperparah dengan tidak komitmennya para pemilik allotment hotel dan pihak hotel itu sendiri terhadap harga hotel yang sudah disepakati, menaikkan harga secara sepihak yang tentunya sangat merugikan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) Indonesia,” ujar Aldino yang saat ini berada di Makkah, Arab Saudi.

BACA JUGA: Soal Usulan Kenaikan Biaya Haji 2023, Komnas Haji dan Umrah Merespons Begini

Dalam pesan singkat yang diterima, keterbatasan akomodasi yang dialami PPIU Indonesia karena hotel bintang 5 dan bintang 4 yang sudah penuh.

Bahkan hotel bintang 3 yang jaraknya lebih dari 500 meter dari tempat pelaksanaan ibadah juga sudah habis terjual.

BACA JUGA: Verrell Bramasta Segera Mengajak Venna Melinda Umrah

Tak sedikit PPIU yang mengeluh karena perantara mereka di Arab Saudi yang dengan sengaja menaikan biaya akomodasi meskipun sudah deposit ataupun sudah melunasi pembiayaan akomodasi di muka.

Faktor-faktor tersebut membuat pelaksanaan ibadah umroh kali ini berjalan tidak ideal, dan peserta perjalanan umroh menjadi terganggu dan tidak bisa beribadah secara optimal.

“Kalau dilihat tren seperti ini, bukan tidak mungkin ibadah umroh saat bulan Ramadhan dan Syawal yang lebih ramai berpotensi jadi lebih chaos,” ujar Aldino.

Aldino berharap pemerintah melalui Kementerian Agama bisa bergerak lebih cepat mengatasi persoalan naiknya biaya-biaya hotel secara signifikan dan sepihak ini.

Sebab, fenomena ini bukan tidak mungkin akan terjadi saat pelaksanaan ibadah haji yang jamaahnya jauh lebih besar dari peserta ibadah umroh.

Begitu pun PPIU di Indonesia juga harus mengantisipasi hal ini agar tidak merugi sebagai penyelenggara ibadah umroh.

“Semoga pemerintah bisa memperhatikan fenomena ini secara serius dan ikut turun tangan karena bisa meresahkan para calon jamaah dan jamaah yang akan berangkat tuk ibadah Umroh. Seluruh PPIU di Indonesia juga diharapkan mengantisipasi kenaikan harga ini, dengan mengkomunikasikan secara baik kepada para calon jemaah umroh dan yang akan berangkat agar memahami situasi yang berkembang saat ini,” tutup Aldino. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler