Pemilik Sarijaya Masuk Daftar Hitam

Bapepam Periksa 49 Sekuritas Lain

Kamis, 08 Januari 2009 – 04:40 WIB
Foto : Muhamad Ali/JAWA POS
JAKARTA - Nasabah yang dananya digelapkan pemilik PT Sarijaya Permana Sekuritas kini boleh berlega hatiSoalnya, Herman Ramli sebagai pemilik Sarijaya telah menyerahkan kuasa pengalihan 100 persen sahamnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Penyerahan kuasa itu diharapkan mempercepat penjualan saham Sarijaya kepada investor yang berminat

BACA JUGA: Pemerintah Kirim Tim Krisis ke Manokwari

Dengan begitu, aset nasabah bisa lebih cepat diselamatkan
’’Herman Ramli telah menyerahkan masalah pemindahtanganan kepemilikan sahamnya di Sarijaya kepada otoritas bursa,’’ ujar Dirut BEI di Jakarta, Rabu (7/1)

BACA JUGA: Dua Politisi Golkar Terbukti Korupsi



Namun, lanjut dia, pengambilalihan baru dapat dilakukan setelah verifikasi yang dilakukan BEI dan Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) kelar
Proses verifikasi diharapkan selesai secepatnya agar dana nasabah tidak berlarut-larut terjebak dan tidak bisa dicairkan

BACA JUGA: Modal Capres Tak Cukup Hanya Berani Saja

’’Bursa mengutamakan penyelamatan aset nasabah,’’ sambungnya.

Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany mengatakan, pihaknya tidak mau banyak terlibat terhadap pengambilalihan Sarijaya oleh investor baru’’Kami hanya concern untuk penyeleksian (calon investor) sajaSemua kami serahkan kepada SRO (self regulatory organization),’’ imbuhnya.

Dia menegaskan, Bapepam-LK akan mengambil tindakan tegas dengan mencabut izin kegiatan dan sertifikat pemilik yang juga Komisaris Utama Sarijaya Herman RamliBukan hanya ituBapepam juga memasukkan Herman ke daftar hitam pasar modal’’Akan masuk daftar orang tercela dan dilarang melakukan kegiatan bursa selamanyaKami sangat tegas dengan masalah seperti ini,’’ janjinya.

Fuad berjanji, Bapepam bakal mempersiapkan mekanisme fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) yang lebih ketat untuk mencegah kasus seperti Sarijaya terulang’’Kami lakukan fit and proper yang lebih ketat, standar kualifikasinya akan kami tingkatkanKami tidak ingin ada oknum kotor di pasar modal,’’ tegasnya.

Dengan kondisi krisis keuangan seperti saat ini, pihaknya berharap agar semua kegiatan di pasar modal bisa dilaksanakan sewajarnya’’Kejadian Sarijaya bisa menjadi pelajaran bagi sekuritas atau anggota bursa (AB) yang lain,’’ ungkapnyaKe depan, Fuad mengharapkan investor lebih berhati-hati melakukan transaksi bursa, baik dalam pemilihan broker maupun yang lain

Dirut Sarijaya Yusuf Rusli mengaku telah menerima tawaran dari empat investor asing dan lokal yang tergabung dalam satu konsorsiumKonsorsium tersebut berencana membeli 100 persen saham Sarijaya senilai Rp 250 miliar.

Vier Jamal, hedge fund independen yang ditunjuk konsorsium menyatakan, pihaknya telah menyiapkan dana tersebut ditambah Rp 150 miliar untuk mengembangkan Sarijaya pasca pengambilalihanDengan begitu, totalnya Rp 400 miliar.
Jamal mengatakan, sebelum negosiasi lebih lanjut, manajemen Sarijaya harus memastikan bahwa Herman Ramli bersedia melepas sahamnya, baru kemudian empat investor yang ditanganinya masuk.

BEI Bikin Sistem Baru

Bursa Efek Indonesia (BEI) kini menyiapkan sistem pengecekan data rekening yang terkoneksi dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)”Dengan sistem tersebut, nasabah bisa mengecek secara langsung setiap saatSistem ini bekerja sama dengan KSEI, sekarang sudah ada di Bapepam-LK,” ujar Erry Firmansyah kemarin (7/1).

Dia mengatakan, sistem baru yang diberi nama Sistem Investor Area tersebut akan diluncurkan pada Februari 2009Tujuannya, agar kasus serupa Sarijaya tidak terulang kembaliSistem baru itu menghubungkan data yang ada di KSEI dengan rekening nasabah pasar modal secara langsungDengan sistem baru itu, investor bisa mengecek rekeningnya setiap saat

Menurut Erry, tidak tertutup kemungkinan laporan data efek maupun dana nasabah yang disampaikan ke regulator atau nasabah sendiri tidak samaBoleh jadi, itulah yang menyebabkan masalah penggelapan dana nasabah Sarijaya bisa terjadi’’Bisa jadi laporan yang diterima dan yang dilaporkan ke SRO tidak samaKita antisipasi itu,” lanjutnya.

Kepala Biro Transaksi Lembaga Efek Bapepam-LK Nurhaida menambahkan, dari pemeriksaan 49 broker, masih ada beberapa yang belum melengkapi dokumen pendukung”Kami akan beri kesempatan untuk melengkapi paling lambat besok (hari ini),” sebutnya.

Setelah lengkap, Bapepam segera membahas berbagai temuan pemeriksaanBapepam-LK juga berencana memanggil sejumlah sekuritas lain untuk diperiksa”Broker lain akan kita undang seminggu atau dua minggu ke depanSekarang kita harus menyelesaikan dulu yang 49 ini.”

Di bagian lain, Direktorat II/Ekonomi Khusus Bareskrim menelisik berkas dan pengakuan Herman Ramli yang mendekam di tahanan sejak 24 Desember laluDari penghitungan sementara, nilai kerugian yang harus ditanggung para nasabah mencapai Rp 300 miliarJumlah itu bisa saja bertambah.

”Bisa jadi lebih, tapi tidak kurang dari jumlah itu,” kata Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji di Bareskrim kemarin (7/1)Jenderal bintang tiga itu menyatakan, hingga sekarang memang baru satu tersangka yang ditetapkan”Namun, bisa saja ada tersangka baru jika ada saksi dan bukti tambahan,” ujarnya.

Seperti diberitakan, Selasa lalu (6/1) BEI menghentikan sementara aktivitas Sarijaya Sekuritas karena ada penyalahgunaan dana nasabah dan pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) yang tidak benarSarijaya diduga menggelapkan dana dari 8.700 rekening nasabah, dan 6.500 rekening adalah nasabah ritel

Awalnya, duit yang diselewengkan diperkirakan mencapai Rp 245 miliarTernyata jumlahnya lebih dari ituBEI dan Bapepam-LK juga telah menyita dan menjaminkan beberapa aset milik perusahaan tersebutAset-aset yang dijaminkan, antara lain saham Sarijaya Sekuritas, saham sebuah perusahaan multifinance, dan perusahaan asuransi milik Sarijaya(iw/sof/naz/luq/oki)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen DPP PKB Bela SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler