Pemilu Malaysia: 2,5 Juta Siluman Masuk Daftar Pemilih

Sabtu, 05 Mei 2018 – 15:23 WIB
Pemilu Malaysia. Ilustrasi: Bigstock

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Seperti Indonesia, pemilu di Malaysia juga punya masalah daftar pemilih yang serius. Sepekan jelang pemungutan suara, lembaga pengawas pemilu mengungkap adanya jutaan pemilih siluman.

Komisi Pemilu alias Election Committee (EC) menyebutkan, GE14 bakal diikuti sekitar 15 juta pemilih. Dari jumlah itu, ternyata sekitar 2 juta pemilih tidak beralamat.

BACA JUGA: Pemilu Malaysia: Mahathir Diragukan Orang Kampung Sendiri

”Sekitar 500 ribu yang lain tidak sah karena alamatnya banyak yang kembar.” Demikian bunyi keterangan tertulis badan reformasi pemilu Bersih dan Engage sebagaimana dilansir Reuters.

Chan Tsu Chong, salah seorang petinggi Bersih, mengatakan bahwa data EC mencantumkan tiga toko kecil di kawasan Wangsa Maju, Kuala Lumpur, pada satu alamat. Juga, pada alamat itu, ada 17 pemilih.

BACA JUGA: Pemilu Malaysia: Najib Hajar Mahathir dengan UU Antihoaks

Padahal, menurut kasir salah satu toko, tidak ada orang yang tinggal di sana. ”Toko ini tidak ada penghuninya. Seluruh pegawai dan pemiliknya pulang setelah tutup,” katanya seperti dikutip The Straits Times.

Fakta itu membuat Bersih mempertanyakan keabsahan data EC. ”Sepertinya, ada skenario besar untuk merekayasa suara di kawasan pinggiran seperti ini,” tuduh Chan dalam jumpa pers kemarin.

BACA JUGA: Mahathir: Najib Pengkhianat dan Pencuri

Bagi Bersih dan Engage, EC adalah kepanjangan tangan rezim Perdana Menteri (PM) Najib Razak. Karena itu, mereka perlu menyoroti kinerja lembaga yang seharusnya independen tersebut.

Selain pemilih yang tidak beralamat atau alamat yang sama, Bersih dan Engage juga menemukan pemilih yang berusia 121 tahun. Artinya, dia lahir pada 1897. ”Ini perlu ditelusuri kebenarannya,” ujar Chan.

Sebab, dalam data EC, juga tertera nama sejumlah pemilih yang sebenarnya sudah meninggal dunia. Tapi, nama mereka tercantum sebagai pemilih yang sah.

Namun, Bersih tidak mau menyebut siapa pun sebagai dalang di balik kecurangan tersebut. Apalagi, kecurangan sepertinya hampir selalu terjadi dalam pemilu Malaysia.

Kemarin EC tak mau menanggapi laporan Bersih dan Engage. Menurut mereka, dua lembaga tersebut cenderung berpihak kepada oposisi. Karena itu, wajar jika keduanya menjelekkan EC.  (hep/c11/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Najib Razak Umbar Janji Manis di Hari Buruh


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler