Pemimpin Agama Gelar Doa Bersama

Jumat, 25 September 2015 – 11:11 WIB
Pembabatan hutan secara liar membuat alam menjadi kritis

jpnn.com - ‎JAKARTA - Para pimpinan agama di berbagai belahan dunia dan berbagai elemen komunitas masyarakat, menggelar doa bersama‎, Kamis (24/9) malam, menjelang Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan berlangsung di New York, Amerika Serikat, Jumat (25/9).

Menurut Kepala Humas Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow, doa bersama dilakukan untuk mendorong para pemimpin negara yang akan bersidang, dapat memberikan perhatian serius dan mengambil tindakan bersama bagi masa depan bumi dan kemanusiaan.

BACA JUGA: Tragedi Mina, Pengajar Sosiologi Undana Kupang Ini Sampaikan Doa dan Salam Duka

"Ribuan orang dari berbagai tempat di seluruh dunia, tanpa memandang latar belakang agama, etnis dan bangsa,  berdoa bersama Paus Fransiskus untuk mendesak para pemimpin dunia agar mengambil tindakan bersama bagi masa depan dunia yang lebih baik," ujar Jeirry, Jumat.

Pria yang juga dikenal sebagai pemerhati kepemiluan ini mengatakan, ada sejumlah fokus perhatian yang perlu disoroti, agar para pemimpin dunia dapat mengambil keputusan terbaik.

BACA JUGA: Jemaah Haji Indonesia Diimbau Melontar Jumrah Sesuai Jadwal

Yaitu ‎perusakan alam, telah mencapai titik kritis. Perubahan iklim belakangan ini kata Jeirry, semakin ekstrim di seluruh belahan dunia. Iklim sudah hampir tidak bisa diramalkan lagi. Bencana alam timbul di mana-mana.

"Dampak dari perubahan iklim telah dirasakan oleh negara-negara, komunitas dan ekosistem dengan ketahanan yang rendah. Risiko yang terkait dengan perubahan iklim telah terjadi di beberapa sistem dan sektor penting yang berkaitan dengan kelangsungan hidup manusia," ujarnya.

BACA JUGA: Hai Para Pengguna Narkoba, Siap-siap Saja Dikucilkan di Pulau Penjara

Termasuk sumber daya air, ketahanan pangan dan kesehatan yang juga berdampak pada kemiskinan. 

Selain itu, pada komunitas dengan ketahanan paling rendah, pengaruh perubahan iklim menurut Jeirry, langsung berhadapan dengan kelangsungan hidup manusia. Dampak kehancuran, kenaikan temperatur dan kenaikan permukaan air laut, akan memerparah dan berdampak pada kehidupan. 

"Karena itu kami meminta para pemimpin bangsa dalam Sidang Umum PBB agar memerhatikan dengan serius sekaligus mencari pemecahan bersama untuk kerusakan bumi yang semakin parah bahkan mencapai ambang kritis," ujar Jeirry.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NasDem Pastikan Pecat Rio Capella Jika Terlibat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler