jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD Fahira Idris mengungkapkan, protokol kesehatan dasar dan paling utama mencegah penyebaran Covid-19 yakni pemakaian masker saat berada di luar rumah masih belum sepenuhnya dijalankan masyarakat.
Dia berpendapat salah satu faktornya ialah pengaruh dari apa yang dilihat masyarakat sehari-hari.
BACA JUGA: Tingkat Penggunaan Masker di Tempat Ibadah dan Kantor Tinggi, Bagaimana di Pasar?
Menurut Fahira, suasana pandemi ini harus lebih dialirkan ke masyarakat agar kesadaran meningkat.
Dia mengatakan salah satu caranya adalah para pemimpin di mana pun, kapan pun, dan dalam situasi apa pun, harus mengenakan masker secara baik dan benar, terlebih saat diliput atau tampil di media massa.
BACA JUGA: Artis yang Meremehkan Covid-19 Bikin Repot, Mengganggu Kampanye Penggunaan Masker
Menurutnya, hal ini penting untuk menjadi contoh bagi publik.
“Jika ingin kampanye masker ini berhasil, para pemimpin, pejabat publik, terlebih yang kerap tampil di media massa harus konsisten mengenakan masker yang baik dan benar yaitu menutup hidung dan mulut agar publik mencontoh," kata Fahira, Jumat (7/8).
BACA JUGA: Gerakan Sejuta Masker Dipimpin Tri Tito Karnavian, Masyarakat Harus Disiplin
Menurutnya, para pemimpin yang konsisten memakai masker secara baik dan benar juga akan mengalirkan pesan bahwa Indonesia masih dalam situasi pandemi.
Selain itu, Fahira mengatakan, pengaruh tayangan atau tontonan yang disaksikan tiap hari terutama lewat layar kaca, juga harus dimanfaatkan untuk mengingatkan publik bahwa mengenakan masker saat ini sudah sama wajibnya dengan mengenakan busana sehari-hari.
Idealnya, kata dia, berbagai tayangan televisi terlebih acara hiburan seperti bincang-bincang yang menghadirkan para publik figur atau artis, sedapat mungkin konsisten mengenakan masker atau pelindung wajah.
Ini agar publik luas secara langsung maupun tidak langsung tergerak hatinya untuk juga mengenakan masker jika beraktivitas.
Ia menyatakan kalau tiap hari publik menyaksikan tayangan dan melihat publik figur kerap mengenakan masker, kemungkinan besar akan timbul kesadaran akan pentingnya menggunakan masker.
"Cara-cara kampanye dengan memberikan contoh ini akan lebih ekfektif dari pada metode kampanye yang menyuruh atau memerintah,” kata senator dari DKI Jakarta ini.
Fahira mengatakan kampanye masker bukan hanya soal kewajiban menggunakan saja, tetapi bagaimana memakainya yang baik dan benar, serta bagaimana cara agar kebersihannya tetap terjaga.
"Karena percuma jika tiap hari mengenakan masker tetapi caranya salah (tidak menutupi hidung dan mulut) atau kebersihan masker tidak terjaga," ujarnya.
Ia menambahkan seiring dengan kampanye masker ini, perlu juga terus diedukasi bahwa masker kain yang baru dibeli atau didapat harus dicuci terlebih dahulu.
Setelah dipakai harus dicuci secara berkala. Selain itu memastikan tangan bersih sebelum memegang masker juga perlu disampaikan terus menerus.
"Informasi bahwa idealnya masker kain harus diganti setiap empat jam sekali agar tetap terjaga kebersihannya juga menjadi kampanye yang penting mengingat masih minimya pengetahun publik soal ini," jelasnya.
Seperti diketahui, kasus positif corona yang masih tinggi membuat pemerintah akan mengampanyekan secara masif penggunaan masker di seluruh Indonesia.
Bahkan Kementerian Dalam Negeri telah mengeluarkan surat edaran untuk mendorong daerah yang belum menyusun peraturan wajib pakai masker, membuat aturan kewajiban memakai masker bagi masyarakat beserta sanksi jika tidak mematuhi aturan itu.
"Walau idealnya kampanye mengenakan masker secara masif ini dilakukan di awal-awal pandemi, tetapi kampanye masif ini harus didukung seluruh masyarakat," kata Fahira. (boy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy