Tingkat Penggunaan Masker di Tempat Ibadah dan Kantor Tinggi, Bagaimana di Pasar?

Jumat, 07 Agustus 2020 – 16:16 WIB
Ilustrasi warga memakai masker untuk melindungi diri dari paparan virus corona COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Muhammadiyah Covid-19 Command Center Deni Wahyudi Kurniawan menilai orang-orang yang berada di kawasan perkantoran dan tempat ibadah sudah berdisiplin dalam penggunaan masker.

Penilaian itu didasari hasil survei Muhammadiyah Covid-19 Command Center tentang penggunaan masker pada masa pandemi.

BACA JUGA: Artis yang Meremehkan Covid-19 Bikin Repot, Mengganggu Kampanye Penggunaan Masker

"Kami melakukan survei. Kami menemukan sebetulnya kalau di perkantoran dan tempat ibadah itu lumayan tinggi, di atas 70 persen sudah memakai masker," kata Deni ketika menjadi narasumber diskusi virtual bertema Gerakan Membiasakan Bermasker yang disiarkan akun YouTube BNPB Indonesia, Jumat (7/8).

Deni menambahkan, tantangan saat ini adalah mengampanyekan penggunaan masker di jalanan, mal, pasar, dan kafe. Menurutnya, pemerintah dan sukarelawan harus berpikir ekstra agar tingkat penggunaan masker di sektor-sektor tersebut lebih tinggi.

BACA JUGA: Benarkah Masker Kain Berpotensi Sebabkan Jerawat Dibanding Masker Bedah?

Oleh karena itu Deni mendorong adanya kampanye penggunaan masker secara benar oleh orang-orang yang dianggap tokoh. Tujuannya adalah untuk keteladanan.

"Jadi memang keteladanan, juga pesan terus menerus supaya masyarakat sadar, dan pendekatannya sesuaikan dengan masyarakat. Jadi ada yang bisa disentuh dengan media sosial atau ketemu langsung," beber dia.

BACA JUGA: Ada PRT Masukan Masker ke Celana Dalam, Lalu Ditaruh di Tempat Semula, Eko Patrio: Sakit Jiwa

Sementara Ketua Umum Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (PBI) Subur Rojinawi mengatakan, kampanye penggunaan masker memerlukan kolaborasi pemerintah dan swasta.

Sebab, kata dia, karakter masyarakat saat ini perlahan mulai berbeda dibandingkan ketika awal-awal pandemi Covid-19 di Indonesia.

Menurut dia, tidak sedikit masyarakat yang mulai mempertanyakan keberadaan Covid-19. Dari situ, mereka mulai abai terhadap protokol kesehatan.

"Saya keliling ke pasar, keyakinan orang terhadap covid, ada enggak, sih? Banyak pertanyaan seperti itu. Saya terkadang survei ke pengguna jalan, tidak memakai masker, dilepas. Jadi saya katakan tugas sukarelawan berat," ungkap dia.(ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler