jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Ali Ramdhani gembira melihat tingginya peminat program beasiswa pendidikan jarak jauh agama Islam (PJJ PAI) pada IAIN Syaih Nurjati Cirebon.
Tercatat sebanyak 7.197 calon mahasiswa yang mendaftar hingga penutupan pada 5 Agustus 2022.
BACA JUGA: Sesjen Kemenag: Ada ASN Sibuk Bekerja, tetapi Output Nol
“Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menjadi alternatif di tengah kemajuan teknologi informasi dan masyarakat yang makin tergantung pada pola hidup digital,” kata Guru Besar UIN Gunung Djati Bandung ini diikutip dari laman Kemenag, Sabtu (6/8).
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Amin Suyitno mengatakan ada 20 layanan beasiswa Kemenag-LPDP Tahun 2022. Total anggarannya mencapai Rp 551 miliar.
BACA JUGA: Kemenag: Pendaftaran Sertifikat Halal Satu Pintu
Di antara 20 layanan tersebut, salah satunya diperuntukkan bagi beasiswa S1 PJJ PAI pada IAIN Cirebon.
Dikatakan lebh lanjut oleh Suyitno, skema PJJ PAI pada IAIN Cirebon adalah menggunakan pembiayaan beasiswa Kemenag-LPDP.
BACA JUGA: Pelajar Papua Dapat Beasiswa, Guru Honorer Diberi Tambahan Honor
Anggaran ini dialokasikan untuk 2.000 mahasiwa yang diperuntukan bagi guru madrasah atau PAI pada sekolah atau ustaz pondok pesantren dan ustaz pendidikan keagamaan Islam.
Tenaga Ahli Menteri Agama, Mahmud Syaltout, mengatakan, pemberian beasiswa S1 PJJ PAI ini merupakan bagian dari program prioritas menteri agama, khususnya Cyber Islamic University.
Menurutnya, animo masyarakat yang begitu besar menjadi sebuah kebanggaan. Untuk itu, IAIN Cirebon bersama Kemenag harus mengelolanya dengan baik.
“Sistem seleksi harus mampu menjaring calon-calon mahasiswa yang unggul dan juga memberikan afirmasi kepada anak bangsa di daerah 3T dan minoritas muslim,” harap Syaltout.
Syaltout juga berharap sistem seleksi dipersiapkan sedemikian rupa dengan menggunakan platform digital. Masyarakat juga diberikan kepastian untuk mengakses dengan mudah.
Koordinator PJJ PAI IAIN Cirebon Moh. Ali menambahkan, pendaftaran dibuka pada 17 Mei sampai 5 Agustus 2022.
Para pendaftar berasal dari berbagai provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Sampai penutupan, ada 7.197 pendaftar, terdiri atas: 3.541 guru madrasah, 593 guru PAI pada sekolah, dan 3.058 ustaz pada pondok pesantren dan madrasah diniyah. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad