Pemindahan Ibu Kota: Bambang Bandingkan Jokowi dengan Bandung Bondowoso

Senin, 02 September 2019 – 09:38 WIB
Tol Balikpapan–Samarinda. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Bambang Riyanto teringat kisah Bandung Bondowoso ketika dimintai tanggapan mengenai pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Anggota Badan Legislasi DPR RI itu mengatakan, andai pangeran dari Kerajaan Pengging itu masih hidup, keinginan Presiden Jokowi untuk memindahkan ibu kota akan terlaksana dalam waktu singkat.

BACA JUGA: Gerindra Perjuangkan Honorer K2, Tetapi Revisi UU ASN Tergantung Pemerintah

"Hanya Bandung Bondowoso yang bisa memindahkan ibu kota dalam waktu singkat. Seperti dia membuat seribu candi dalam waktu semalam demi menikahi Roro Jonggrang, putri Prabu Boko," tutur Bambang kepada JPNN.com, Senin (2/9).

Bambang sengaja mengaitkan masalah pindah ibu kota dengan kisah legenda Candi Prambanan yang kesohor tersebut. Sebab, baginya keinginan Jokowi itu seperti Putri Roro Jonggrang yang membuat syarat tidak masuk akal karena menolak lamaran Bandung Bondowoso.

BACA JUGA: Politikus Gerindra: Jangan sampai Pemindahan Ibu Kota seperti Mobil Esemka

"Kalau Putri Roro Jonggrang membuat syarat yang tidak masuk akal karena menolak dinikahi Bandung Bondowoso. Kalau Jokowi, apa tujuannya mau pindahan ibu kota dalam waktu singkat? Hanya dia yang tahu. Mestinya, Jokowi menunjukkan sikap kenegarawanannya. Katakan secara terbuka, kenapa harus pindah ke Kaltim," bebernya.

BACA JUGA: Harga Tanah di Lokasi Calon Ibu Kota Melonjak, Pembeli Bawa Uang Bergepok-gepok

BACA JUGA: Harga Tanah di Lokasi Calon Ibu Kota Melonjak, Pembeli Bawa Uang Bergepok-gepok

Bambang menambahkan, dalam situasi sekarang rakyat butuh kepastian ekonomi, sosial politik, dan hukum. Berbagai isu yang justru dilontarkan Jokowi selaku presiden justru membuat masyarakat tidak tenang.

Gerindra, lanjutnya, tidak alergi dengan pindah ibu kota. Namun, perencanaan harus matang dan dianalisa mendalam. Jangan sampai, generasi saat ini meninggalkan utang kepada anak cucu.

"Saran saya, fokus pada perbaikan ekonomi. Kalau sudah bagus, silakan pindah ibu kota. Karena kita sudah punya banyak cadangan uang. Kepada para pejabat maupun lingkaran, istana jadilah sebagai negarawan sejati. Ini kesempatan untuk membela kepentingan rakyat ketimbang keinginan penguasa," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemindahan Ibu Kota, Pevita Pearce Bilang Begini


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler