jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap semua pihak mampu melancarkan distribusi minyak goreng.
Dia meminta rantai pasok distribusi salah satu bahan pokok itu tak tersendat, terutama ke toko-toko retail maupun pasar tradisional.
BACA JUGA: Intervensi Harga Minyak Goreng, Gus Muhaimin: Lanjutkan Saja
"Distribusi dari hulu ke hilir harus berjalan baik dan lancar," ujar Khofifah di Surabaya, Minggu (31/1).
Kemenko Perekonomian menugaskan kepada Menteri Perdagangan untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau, menyiapkan regulasi dan mekanismenya serta regulasi harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng per 1 Februari 2022.
BACA JUGA: Promo Minyak Goreng Rp 14 Ribu Masih Ada Lho, Coba Cek Toko Ini
Produk minyak goreng dengan kemasan premium seharga Rp 14 ribu per liter, sederhana Rp 13.500 per liter, sedangkan minyak goreng curah Rp 11 ribu per liter.
"Intervensi untuk meningkatkan daya beli masyarakat akan terus disinergikan," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut menambahkan.
BACA JUGA: 4 Fakta Baru soal Minyak Goreng! Nomor 3 Enggak Sangka Banget
Khofifah telah meninjau operasi pasar minyak goreng yang dilakukan di Sidoarjo (6/1) dan Kota Malang pada (21/1), dan pada (30/1) di Kediri.
Ketua Umum Muslimat NU itu menekankan dalam proses penyesuaian harga untuk masyarakat, rantai pasok harus dipastikan dalam kondisi yang aman.
"Mulai dari pabrik ke suplaier, lalu ke konsumen harus aman stoknya, dengan harga sesuai ketentuan," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Namun, hingga saat ini stok minyak goreng di pasar retail kerap kosong. Tidak sedikit warga yang mengeluhkan langkanya minyak goreng.
"Saya ini mau masak tidak bisa karena stok minyak goreng yang susah di supermarket-supermarket. Saya mau beli seperti harga lama, asalkan bisa masak. Daripada harga murah, tapi barangnya tidak ada," tutur Aini, salah seorang warga Surabaya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia