Pemkab Bima Mengusulkan 100 Formasi CPNS dan 2.050 PPPK 2024

Jumat, 15 Maret 2024 – 07:01 WIB
Foto bersama Plt Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Bima Laily Ramdhani (kanan) saat bersama Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri (tengah) saat menghadiri rapat persiapan penerimaan ASN di Jakarta, Kamis (14/03/2024) (ANTARA/HO-Humas Pemkab Bima)

jpnn.com - MATARAM - Pelaksana Tugas Kepala BKD dan Diklat Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Laily Ramdhani mengatakan pada tahun ini Pemerintah Kabupaten Bima sudah melakukan penambahan usulan formasi aparatur sipil negara sebanyak 2.150 untuk pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

"Dari jumlah tersebut, 100 formasi untuk CPNS dan 2.050 formasi PPPK," kata Laily dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Kamis (14/3).

BACA JUGA: KemenPAN-RB Tetapkan 1,28 Juta Formasi CPNS & PPPK 2024, Honorer K2 - Non-K2 Diprioritaskan 

Menurut dia, usulan formasi itu sudah diverifikasi dan validasi oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). "Jumlah formasi ASN yang diberikan sesuai dengan yang diusulkan," ungkapnya.

KemenPAN-RB menyatakan pelaksanaan pengadaan ASN 2024 terdapat formasi untuk CPNS dan PPPK. Khusus untuk PPPK, masih difokuskan dalam penyelesaian tenaga non-ASN. "Pelaksanaan seleksi pegawai ASN tahun 2024 dilaksanakan dalam tiga periode seleksi," katanya.

BACA JUGA: Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19

Untuk seleksi ASN periode pertama dimulai April, Mei dan Juni.

Kemudian, seleksi ASN periode kedua dimulai Juli, Agustus dan September.

BACA JUGA: Hanya Honorer di Database BKN yang Diangkat PPPK, Tendik Tercecer Nelangsa, Ajukan 3 Permintaan

Selanjutnya, seleksi ASN periode ketiga dimulai Oktober, November dan Desember.

"Jadwal pelaksanaan seleksi akan diumumkan setelah mendapat jadwal pelaksanaan dari BKN," ungkapnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya kepada oknum yang menjanjikan kelulusan dalam seleksi ASN 2024 dengan meminta sejumlah uang, karena proses seleksi dilaksanakan secara terbuka dan sesuai aturan.

"Seleksi ASN ini tetap dilaksanakan secara terbuka," tegas Laily. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler