jpnn.com - NUNUKAN – Sumber daya alam di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara tak henti menebar pesona para investor untuk membenamkan uangnya di kabupaten yang memiliki luas 14.493 kilometer persegi itu. Tercatat, sejak 2011, nilai investasi yang masuk di Nunukan sebesar Rp 8,6 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKPMPT) Nunukan, Juni Mardiansyah, dengan nilai investasi yang tergolong cukup besar sejak tiga tahun terakhir itu, sejatinya pihaknya telah mencapai target. Bahkan, nilai itu bakal terus bertambah jika investor yang sudah menyatakan niatnya untuk menanamkan modalnya.
BACA JUGA: Bukannya Belajar, 2 Siswa Ini Malah Njambret, Gedemu Mau Jadi Apa?
Juni Mardiansyah menjelaskan, investor yang masuk ke Nunukan dikategorikan menjadi dua jenis. Yakni, investor Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Dari kedua jenis investor itu, PMDN yang paling banyak menaruh minat di Nunukan, lalu PMA.
“Realisasi investasi itu berasal dari tiga perusahaan asing dan delapan perusahaan dalam negeri,” jelas Juni.
BACA JUGA: Good Job, Puluhan TNI Ikut Turun Tangan Bangun Tower PLN di Palangkaraya
Berdasarkan data yang dimilikinya, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Nunukan 2011-2016. Nunukan mengalami kenaikan yang cukup signifikan terhadap investor yang menanamkan modalnya di daerah terluar Indonesia ini.
Dari delapan investor PMDN di 2011 meningkat dratis menjadi 22 investor di 2015, total investor di jenis ini mencapai 30 investor. Sedangkan, PMA meningkat menjadi 5 investor dari 3 investor di 2011.
BACA JUGA: Busyeet... Mayoritas Warga Kediri tak Tahu Jadwal Pilkada
“Untuk nilainya, dari 2011 sekitar Rp 5,4 triliun meningkat menjadi Rp 8,6 triliun. Itu melebihi target yang hanya Rp 6,2 trilun,” sambung mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ini.
Namun, nilai itu masih dianggap kurang untuk memenuhi kondisi akhir dari RPJMD di 2016 mendatang. Dari segi investor, telah dianggap memenuhi target. Tetapi, nilai investasi masih jauh di bawah target yang sekitar Rp 36,6 triliun. Serta, kenaikan nilai realisasi masih di bawah target awal sekitar Rp 8,85 miliar. Saat ini, kenaikan realisasi itu baru menginjak Rp 6,1 miliar.
“Kami sudah melampaui target. Hanya nilai akhir di RPJMD 2016 nantinya dikejar untuk mencapai kondisi akhir yang ditentukan. Karena, dari investor sudah terealisasi cukup tinggi,” tutur dia.
Dari 35 investor yang menanamkan modalnya di Nunukan, tercatat rasio serapan tenaga kerjanya mencapai 9.382 orang. Jauh di atas target awal yang hanya 582 orang. Sektor perkebunan menjadi penyumbang terbesar penyerap tenaga kerja.
Hal ini secara tidak langsung membuktikan kesuksesan Bupati Nunukan Drs H Basri MSi dalam membuka lapangan pekerjaan di Nunukan. Dan perlu diketahui, pemimpin daerah ini terus membuka keran bagi para investor untuk berinvestasi.
“Harus kita akui bahwa program Gerakan Membangun Ekonomi Aman dan Sejahtera (Gerbang Emas) berjalan dengan sangat baik. Bahkan, 85 persen telah terealisasi,” pungkas Juni.(fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BEJAT! Kepala Sekolah Ciumi Leher Siswi SMP Sampai Merah-merah
Redaktur : Tim Redaksi