jpnn.com - TASIK - Sekretaris Daerah (Sekda) Tasikmalaya Drs H Abdul Kodir mengatakan hingga kemarin (19/8) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB) belum memberikan kepastian penambahan kuota CPNS yang pihaknya ajukan.
Sebelumnya, Pemkab Tasikmalaya yang mendapatkan jatah merekrut 30 CPNS tahun ini menawar. Mereka ingin jumlah tersebut ditambah. Minimal mereka bisa merekrut 350 orang.
BACA JUGA: Bocah Tenggelam di Irigasi
"Informasi terakhir yang kita terima katanya akan ditambah sebanyak 100 orang. Jadi jumlahnya 130. Tapi ini pun masih belum pasti," kata Abdul Kodir, Selasa (19/8).
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, kata Kodir, sudah mengambil sikap tegas tidak akan menerima seleksi CPNS kategori umum jika kuota yang diberikan tetap untuk 30 orang. Pasalnya anggaran yang harus dikeluarkan untuk melakukan seleksi tidak sebanding dengan kuota yang diterima.
BACA JUGA: 33 Pemain Kuda Kepang Keracunan, Satu Tewas
"Kalau hanya 30 orang, Pak Bupati (H Uu Ruzhanul Ulum, red) sendiri sudah menegaskan tidak akan menerima kuota tersebut," ujarnya.
Selain itu, imbuh Kodir, jumlah kuota yang diajukan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sekitar sebelas ribuan tersebut sudah sesuai dengan analisis jabatan yang dilakukan di Kabupaten Tasikmalaya. Jika tetap diberi kuota 30 orang itu tidak sesuai analisis jabatan yang sudah dilakukan.
BACA JUGA: Polres Ternate Diduga Lepas Tsk Narkoba
"Kita sudah lakukan anjab. Kebutuhannya memang sekian (sebelas ribuan, red). Jika yang diberikan hanya 30, ya jelas sangat jauh dari analisa,"ÃÂ imbuhnya.
Disinggung terkait adanya peraturan baru dari Menpan yang melarang peserta tes CPNS kategori umum untuk tidak merokok demi mensukseskan program Indonesia Bebas Asap Rokok, Kodir mengaku sepakat dengan peraturan tersebut.
"Ya kita mendukung dan peraturan itu juga akan kita terapkan di Kabupaten Tasikmalaya. Meski saya sendiri perokok,"ÃÂ ujar Kodir. Namun demikian, ia belum menerima secara pasti juklak dan juklis dari peraturan tersebut.(mam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Mampu Beli Kios, Pedagang Makassar Menangis
Redaktur : Tim Redaksi