jpnn.com - JAKARTA - Walikota Pariaman, Mukhlis Rahman mengatakan, pesta budaya Tabuik Piaman yang akan digelar dari tanggal 5 hingga 17 November mendatang di Kota Pariaman, Sumatera Barat, diharapkan mampu mendatangkan lebih banyak wisatawan asing dari tahun-tahun sebelumnya.
“Selama ini pesta Tabuik Piaman sudah menjadi salah satu ikon wisatan domestik ke Sumatera Barat. Tahun ini dan masa mendatang pesta Tabuik Piaman juga disiapkan sebagai salah satu tujuan wisata manca negara ke Kota Pariaman," kata Mukhlis Rahman, saat dihubungi JPNN, Rabu (23/10).
BACA JUGA: Soal Tes CPNS Tuntas Dicetak
Untuk itu kata Mukhlis Rahman, persiapan pesta Tabuik Piaman tahun ini dilaksanakan secara lebih optimal dengan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi masyarakat dan daerah-daerah wisata lainnya di Indonesia. "Kita ingin pesta Tabuik ini go internasional dan berkontribusi positif terhadap dunia wisata nasional," tekad Mukhlis.
Dijelaskannya, prosesi pembuatan Tabuik berlangsung selama 12 hari di bawah pengawasan sesepuh Tabuik Pasar dan Tabuik Seberang. "Sejak hari pertama proses pembuatan Tabuik dimulai berbagai acara seni-budaya yang dikemas dalam Pawai Muharram juga dilangsungkan di sejumlah lokasi wisata dalam Kota Pariaman. Kegiatan ini juga diisi oleh tim kesenian dari Malaysia, Singapore dan Brunei," ujar Mukhlis Rahman.
BACA JUGA: Nomor Peserta CPNS K2 Mulai Dibagikan
Sedangkan Wakil Walikota Pariaman, DR Genius Umar menjelaskan konsep Tabuik berasal dari bahasa Arab yakni Tabut bermakna kotak atau peti kayu sebagai simbol memperingati kematian cucu Nabi Muhammad SAW yakni Sayyidina Hussain Bin Ali dalam perang Karbala.
Di Iran, lanjut Genius, setiap tanggal 10 Muharram, dikibarkan bendera putih dan masyarakatnya berpakaian putih sebagai tanda belasungkawa dan tanda penghormatan kepada Sayyidina Hussain.
BACA JUGA: Gubernur pun Berkicau di Twitter
"Untuk Kota Pariaman, perayaaan ini diselanggarakan dari pusat Kota Pariaman hingga Pantai Gandoriah. Prosesi puncak Hoyak Tabuik dilaksanakan pada 17 November pukul 13.00 WIB dimeriahkan dengan penampilan tarian kolosal Buraq Tabuik," ujar Genius.
Terakhir Wawako mengingat karena wisata dipersiapkan sebagai salah satu produk unggulan di Kota Pariaman, maka kesiapan infrastruktur penunjang harus segera dilengkapi dan masyarakat diberi keterampilan khusus untuk berinteraksi dengan para wisatawan secara aktif.
"Kalau infrastruktur penunjang pariwisata relatif memadai dan masyarakat aktif berinteraksi dengan para turis, maka aspek promosi dengan sendirinya berjalan secara efektif karena para turis yang datang tentu akan menyampaikan hal baik tentang Kota Pariaman kepada seluruh kerabatnya di negaranya masing-masing," imbuh Genius. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahar KPH Notonegoro, Wujud Menghargai GKR Hemas
Redaktur : Tim Redaksi