jpnn.com - SURABAYA – Program alih profesi bagi warga sekitar eks lokalisasi Dolly-Jarak belum berakhir. Pemkot Surabaya tidak akan tinggal diam setelah deklarasi penutupan lokalisasi pada 18 Juni lalu.
Salah satu yang menjadi prioritas dalam program alih profesi tersebut adalah pencairan akses modal yang gampang dan cepat terhadap warga terdampak lokalisasi.
BACA JUGA: Selama Ramadan, 5.000 Sapi Siap Dipotong
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) Surabaya mendata setidaknya ada 178 orang yang mendaftar kepada Pemkot Surabaya. ’’Kami bakal bantu mereka untuk mendapatkan modal,’’ kata Kepala Bapemas KB Nanis Chairani.
Mantan Kabaghumas Pemkot Surabaya itu menambahkan, pemkot juga akan menghubungkan mereka ke perusahaan-perusahaan besar. Sebab, dana corporate social responsibility (CSR) itu bisa dimanfaatkan untuk permodalan warga.
BACA JUGA: Setelah Dijemput Paksa dari RS, Siska Dititipkan di LP Tegal
Memang, bentuknya bukan uang. Melainkan barang berupa bahan baku atau alat. Namun, hal tersebut dianggap cukup meringankan upaya warga untuk memulai bisnis baru. Secara perlahan, mereka terbebas dari ketergantungan pada bisnis prostitusi.
Selama ini pemkot sudah memberikan pelatihan kepada warga terdampak. Pelatihan yang disesuaikan dengan kemampuan dan bakat minat mereka dilaksanakan pada Mei hingga Juni. Bulan ini program itu memang tetap berlanjut, tetapi hanya untuk pemantapan. ’’Misalnya, kami akan beri pelatihan ulang bagi yang ingin lebih bisa lagi membuat kue kering,’’ ujarnya.
BACA JUGA: Daftar Haji Sekarang, Berangkat 11 Tahun Lagi
Nanis mengungkapkan, pemkot masih mencari format yang tepat untuk pengembangan usaha warga. Warga yang telah membuat usaha itu mungkin saja tetap akan berdiri sendiri-sendiri.
Tidak dijadikan dalam beberapa kelompok besar. Misalnya, kelompok pembuat kue atau pembuat telur asin. Sebab, sampai saat ini, banyak di antara warga yang usahanya masih berjalan sendiri-sendiri.
Soal promosi produk, pemkot bisa dibilang tidak main-main. Beberapa pejabat pemkot tidak segan membeli karya para warga tersebut.
Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan pernah menunjukkan kue kering buatan warga sekitar eks Lokalisasi Dolly-Jarak. Kue itu disuguhkan di atas meja tamu di ruang kerjanya di Balai Kota Surabaya. Tertulis jelas alamat produksi kue tersebut di Kelurahan Putat Jaya. (jun/c14/end)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Minta Kasus Donggala tak Terulang di Pilpres
Redaktur : Tim Redaksi