jpnn.com, SAMARINDA - Banjir masih jadi momok bagi warga Samarinda, Kalimantan Timur.
Berbagai langkah pengendalian diumbar, bantuan Pemprov Kaltim dan pemerintah pusat pun tak ketinggalan mendukung.
BACA JUGA: Siswa dan Guru Harus Naik Perahu
Namun, tahun ini yang jadi prioritas adalah banjir di Samarinda Utara sebanyak empat titik.
Hasil identifikasi pemkot, kawasan Bengkuring, Jalan Padat Karya, Wahid Hasyim dan Simpang Empat Sempaja hingga AW Syahrani jadi fokus penanganan.
BACA JUGA: Pras Tak Mau Lagi Ada Kulit Kabel Sumbat Saluran Air
Skema kontrak tahun jamak bernilai Rp 200 miliar pun disiapkan.
Kabid Pengendalian Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda Budi Tristiyono menyebut, ada beberapa rekomendasi untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut.
BACA JUGA: Mengharukan, Bu Mensos Memeluk Warga Korban Bencana
Mulai membangun pengendali banjir (bendali) di Batu Cermin hingga pembuatan kolam retensi berukuran 17 hektare di daerah Sempaja.
“Ada juga pembangunan drainase. Tapi ini belum final,” ucapnya selepas rapat teknis pengendalian banjir di Balai Kota.
Masalah pembebasan lahan pun masih menjadi ganjalan.
Untuk itu, pemkot masih mencari formula tepat agar sistem Karang Mumus yang didesain bisa mengatasi banjir berdebit sekitar 39 meter kubik per detik.
Sementara kapasitas drainase di Wahid Hasyim hanya mampu menampung sebesar delapan meter kubik per detik.
“Kalau hanya dengan saluran jelas minim hasil,” sebutnya.
Sistem Karang Mumus dengan luas Daerah Aliran Sungai sekitar 321 km saat ini memerlukan minimal tujuh bendali untuk mengatrol air agar tak meluber ke jalan.
“Ini masih review belum final. Jadi masih ada pembenahan lagi di rapat selanjutnya,” terangnya.
Estimasi duit yang digelontorkan ditaksir melebihi nilai kontrak tahun jamak yang disepakati dalam APBD Samarinda 2017 yakni, berkisar Rp 239 miliar.
Taksiran itu tak termasuk biaya aktivitas normalisasi.
Untuk operasional watermaster serta tim hantu banyu, anggaran yang diperlukan sebesar Rp 5 miliar.
“Kalau normalisasi cukup saja. APBD masih mampu membiayai. Untuk di kawasan sempaja yang masih perlu dibahas lagi,” paparnya. (hfz/beb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Sandi Ajak Warga DKI Meniru Kiprah Ratu Sampah
Redaktur : Tim Redaksi