jpnn.com, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan pihaknya terus mengebut pembangunan drainase di Medan untuk menghindari potensi banjir.
Sejauh ini, kata Bobby, progres pembangunan drainase untuk mengatasi persoalan banjir sudah mencapai 92 persen.
BACA JUGA: Bobby Nasution Minta Polisi Menindak Tegas Begal dan Geng Motor di Medan
"Dengan demikian pada 2023 tinggal tersisa 86 titik genangan, yang akan kami tuntaskan pada 2023," kata Bobby di Medan, Sumatera Utara, Kamis.
Wali kota menyebut program perbaikan drainase ini berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
BACA JUGA: Bobby Menantu Jokowi Disebut Tak Berprestasi, HIPMI Sumut Bereaksi Begini
"Misalnya proyek pengerjaan tanggul rob di Belawan, di samping pembangunan drainase tersebut untuk mengurangi titik banjir bersama Kementerian PUPR," jelasnya.
Kemudian, lanjut Bobby, upaya mengatasi banjir ini diikuti normalisasi Sungai Bedera dan Sungai Selayang, pembangunan kanal Sei Sikambing-Sei Belawan dan beberapa program lainnya.
BACA JUGA: Pria Asal Aceh Ditangkap di Medan, Polisi Temukan Barang Terlarang di Mobilnya
Wali kota telah menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan membangun kolam retensi di samping Perumahan Griya Martubung, Kelurahan Besar.
Data Dinas SDABMBK Kota Medan menyebut pembangunan kolam retensi tahap pertama telah selesai tahun lalu, di antaranya pemagaran beton seluas 10 hektare yang kini terpasang.
Sementara pekerjaan tahap kedua di Danau Laguna merupakan danau buatan pada 1990-an bersamaan pembangunan Perumahan Griya Martubung menyentuh angka 4,2 persen.
"Ini dilakukan guna mengatasi persoalan banjir di kawasan Medan bagian Utara, khususnya di Medan Labuhan," tegas dia.
Selain kolam retensi di Kecamatan Medan Labuhan, juga akan dibangun kolam retensi di Kecamatan Medan Selayang untuk menangani banjir di kawasan setempat.
Kedua kolam retensi itu berada di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Medan yang diperkirakan memakan biaya sekitar Rp 20 miliar, dan Jalan Harmonika Baru sebesar Rp 30 miliar.
"Pembangunan ini guna mengoptimalkan masuknya aliran air ke kolam retensi. Untuk kelancaran pembangunannya, dibutuhkan dukungan pemangku kepentingan terkait," tutur Bobby lagi.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean