jpnn.com, PALEMBANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bekerja sama dengan Bulog akan menyalurkan bantuan beras 10 kilogram kepada masyarakat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang Ratu Dewa menyebut pemberian bantuan beras kepada masyarakat untuk pengendalian inflasi dan harga pokok di pasar tradisional.
BACA JUGA: Jokowi: Bansos Sampai Juni Dulu, Kalau Ada Duit, Dilanjutkan
"Pengendalian inflasi kita sebelumnya berada di angka 3,22 persen, sekarang terkendali dengan baik di angka 2,54 persen, untuk itu kami melihat harga di pasaran," kata Dewa, Jumat (16/2).
Dewa mengungkap bahwa ada beberapa kenaikan harga komoditas di pasar, seperti beras, telur ayam, bawang merah, cabai, dan sayur-sayuran.
BACA JUGA: Jokowi Bisa Tepuk Dada Tanpa Megawati Lagi
"Ini perlu upaya-upaya, makanya tadi kami kerja sama dengan Bulog untuk mengadakan operasi pasar, sebagaimana program Pak Gubernur Sumsel dalam gerakan pengendalian inflasi secara serentak se-Sumsel," ungkap Dewa.
Untuk itu, Dewa meminta warga Palembang tidak perlu panik dan resah terkait persediaan kebutuhan pokok.
BACA JUGA: Real Count KPU DPR RI: Perolehan Suara Aldi Taher Sungguh Mengejutkan, Oh
"Berdasarkan informasi dari Bulog, stok terkendali dengan baik. Insyaallah aman menjelang puasa nanti," tutur Dewa.
Wakil Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sumsel dan Babel Elis Nurhayati mengatakan persiapan kebutuhan bahan pokok untuk Ramadan aman, bahkan hingga dua bulan ke depan.
Saat ini Bulog masih melaksanakan kegiatan penugasan terkait penyediaan bantuan pangan dengan menyalurkan bansos bulan Februari. Masing-masing penerima mendapat 10 kilogram beras.
"Mudah-mudahan di akhir Februari ini seluruh penerima bantuan bisa segera menerima," kata Elis.
Elis menjelaskan bahwa bantuan pangan di Provinsi Sumatera Selatan sendiri mencapai 5.000 ton lebih. Adapun 3.000 ton di antaranya untuk Kota Palembang.
"Artinya sekitar 300 ribu warga Palembang menjadi penerima bantuan pangan masing-masing 10 kilogram beras," ujar Elis.
Pemberian bantuan beras itu bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, serta menekan inflasi.
Pihak Bulog juga menyalurkan beras SPHP penugasanya OP dam GPM, bekerja sama dengan pemprov, pemkab dan pemkot.
"Kemudian kami juga melaksanakan penyaluran melalui pedagang pengecer di pasar tradisional maupun juga retail modern bisa memperoleh beras SPHP," ucapnya.
Adapun untuk stok SPHP medium saat ini masih di atas 5.000 ton.
"Kami juga melakukan penerimaan untuk beras impor dari Thailand," kata Elis. (mcr35/jpnn.com)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Cuci Hati