Pemkot Samarinda Beri Perhatian Khusus untuk Komoditas Ini

Selasa, 20 Desember 2016 – 11:27 WIB
Ilustrasi. Foto: Kaltim Post/jpg

jpnn.com - SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda terus berupaya menekan kenaikan harga barang konsumsi apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru.

Terutama, pada sisi produksi dan distribusi produk pangan. Salah satu yang menjadi perhatian serius adalah komoditas cabai.

BACA JUGA: Sering Mabuk, Briptu IN Kini Kena Getahnya

Selain harganya yang kerap melonjak hingga berkali-lipat, cabai juga tergolong komoditas pangan yang paling labil. 

Perubahan harga pada bahan pangan dari subkelompok bumbu-bumbuan ini bisa terjadi bahkan dalam hitungan jam.

BACA JUGA: Satpol PP Bakal Cek Semua Lokasi

Dari sisi produksi, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang  mengatakan, bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim, pemerintah sudah menyiapkan program jangka menengah dan panjang untuk mengantisipasi situasi tersebut. 

Seperti lewat bimbingan kepada masyarakat seputar inflasi dan penyebabnya, hingga mengintensifkan pengawasan penanaman para petani cabai.

BACA JUGA: Pegawai KPU Divonis 2 sampai 11 Tahun

“Ini juga baik bagi para petani. Selain mengoptimalkan ketersediaan, produksi mereka juga terserap maksimal. Tentu, kita tetap perlu dibantu pasokan dari luar. Itu juga akan terus diperlancar arusnya,” kata Jaang seperti diberitakan Kaltim Post hari ini.

Program mengantisipasi inflasi cabai ini dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Samarinda ini juga diapresiasi pemerintah pusat. 

Agustus lalu, untuk wilayah Indonesia Timur, Kota Tepian dianggap memiliki program paling strategis dalam mengantisipasi lonjakan harga cabai.

“Kami akan tetap memperketat pengawasan, termasuk dengan intervensi pada harga pangan. Gudang distributor akan dipantau terus untuk mencegah terjadinya lonjakan harga dari sisi distribusi,” ujarnya.

Selain itu , tambah Jaang, pemerintah juga perlu anggaran untuk memaksimalkan upaya pengendalian inflasi. Yakni untuk menyubsidi kelompok komoditas tertentu yang memang perlu upaya khusus untuk distabilkan harganya.

“Ini dilakukan untuk menopang pencapaian kedaulatan pangan daerah. Terutama untuk komoditas strategis penyumbang inflasi, seperti cabai merah,” ujarnya. (ctr/man/k18/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Positif Narkoba, Anggota Satpol PP Ini Berdalih Banyak Minum Obat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler