Pemkot Semarang Menyiapkan Rp 1,2 M untuk Membeli 2 Mobil Listrik

Senin, 06 Februari 2023 – 07:15 WIB
Teknisi memasang komponen "motor controller" dan "on board charger" saat mengonversi mobil konvensional menjadi mobil listrik di Lengkong, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (3/2/2023). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

jpnn.com - SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, mengalokasikan anggaran Rp 1,2 miliar untuk pembelian dua unit mobil listrik pada 2023.

Menurut Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin, dua unit mobil listrik tersebut nantinya akan digunakan untuk operasional Dinas Perhubungan dan Polisi Wisata dari Satuan Polisi Pamong Praja (PP) Kota Semarang.

BACA JUGA: Viral Anak Pejabat di Jambi Kecelakaan dengan Mobil Dinas, Orang Tuanya Harus Disanksi

"Tetap kami anggarkan tahun ini. Tahun lalu kami anggarkan tiga, tetapi antreannya panjang dan hanya dapat satu. Tahun ini hanya kami anggarkan dua unit saja," kata Iswar di Semarang, Minggu (5/2).

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu juga mengakui pada tahun ini hanya mengalokasikan pembelian dua unit mobil listrik karena keterbatasan anggaran.

BACA JUGA: IIMS 2023: Indomobil Siap Pamer Motor Listrik Terlaris di Dunia

Dia menambahkan untuk tahun ini pengadaan mobil listrik terbatasi oleh anggaran sehingga hanya cukup dialokasikan untuk pembelian dua unit.

"Tahun lalu kami sudah mau pesan tiga, tetapi stoknya enggak dapat, hanya dapat satu (unit) saja," kata Ita, sapaan akrab perempuan pertama yang menjabat wali kota di Semarang itu.

BACA JUGA: Luhut Sebut Produsen Mobil Listrik Dunia Segera Berinvestasi di Indonesia, BYD dan Tesla?

Ita menuturkan bahwa anggaran pada tahun ini akan lebih banyak digunakan bagi pembebasan lahan untuk normalisasi sungai dan pengadaan alat berat penanganan banjir.

"Anggaran tahun ini banyak digunakan untuk pembebasan lahan, kami lakukan pergeseran agar normalisasi Sungai Plumbon dan kelanjutan normalisasi di Sungai Beringin bisa selesai," katanya.

Menurut dia, penanganan banjir menjadi program prioritas sehingga terjadi pergeseran anggaran yang besar untuk menuntaskan masalah tahunan yang terjadi di wilayah pesisir tersebut.

Ita menjelaskan keberadaan alat-alat berat, seperti "back hoe", "long arm", hingga ekskavator kecil sangat penting untuk penanganan banjir, antara lain, mengeruk sedimentasi sungai.

"Saya juga minta ekskavator kecil-kecil untuk rutin (mengeruk sedimen sungai, red.). Sementara ini kan banjir saja baru bersih-bersih. Besok rutin dengan adanya alat-alat berat ini," kata Ita. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler