jpnn.com, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan menyediakan rusun bagi 9 KK (25 orang) korban kebakaran di kawasan Flyover Manahan, Solo, Jumat (17/5) kemarin. Warga dipastikan keluar dari tempat pengungsian pada Senin (20/5) siang.
Camat Banjarsari Beni Supartono saat diwawancarai mengungkapkan bahwa seluruh warga yang saat ini mengungsi di Pendhopo Kelurahan Manahan Solo dipastikan keluar, Senin (20/5) pukul 14:00 WIB.
BACA JUGA: Kebakaran Rumah di Bawah Flyover Manahan Solo, 25 Warga Dievakuasi
Beberapa warga akan menyewa tempat kos untuk tinggal dan beberapa lainnya akan tinggal di rumah keluarga.
"Semua dari 9 KK itu nanti meninggalkan kelurahan, ada yang ngekost. Data riil pasti belum bisa kami sampaikan. Yang jelas sudah ada yang keluar ngekost yang lainnya ke saudara," ujar Beni usai mengikuti Upacara Hari Kebangkitan Nasional.
BACA JUGA: Kebakaran Melanda Pasar Panorama Bengkulu, 3 Ruko Hangus, Satu Keluarga Dilarikan ke RS
Beni mengungkapkan bahwa saat pihaknya tengah mengupayakan agar korban bisa menempati rusun-rusun yang ada di Kota Solo.
"Kami baru koordinasikan kira-kira rusun mana yang masih kosong. Kan tahu sendiri waiting list," katanya.
BACA JUGA: Kebakaran Menghanguskan 11 Rumah di Kota Palangka Raya
Menurut Beni, Pemkot kesulitan untuk melakukan perbaikan bangunan mengingat status rumah para korban tidak memiliki Surat Hak Milik (SHM).
"Makanya dari BPBD tidak bisa perbaikan karena status tempat tinggal bukan milik. Lahan milik pemkot bantaran. Nanti saja lihat status dulu," beber dia.
Beni menegaskan bahwa Pemkot sejauh ini telah membantu para korban secara optimal. Sejak hari pertama telah disediakan makanan oleh Dinsos. Petugas medis dari Puskesmas Manahan juga standby di lokasi.
"Selain itu, Tentu pasti akan dibantu administrasi nya. Inikan baru kami data, sebelum mereka meninggalkan lokasi itu, apa-apa saja yang saat itu tinggal di mana nanti," tutup dia. (mcr21/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Romensy Augustino