jpnn.com - JAKARTA - Sebagian besar jamaah haji Indonesia menempati pemondokan yang lumayan jauh dari Masjidilharam. Sehingga pemerintah menyiapkan bus penjemput (feeder/shalawat) untuk 120.483 orang jamaah haji yang tinggal di 90 pemondokan terjauh dari Masjidilharam.
Kementerian Agama (Kemenag) sudah menetapkan bahwa seluruh jamaah haji yang tinggal di 12 wilayah terjauh dari Masjidilharam akan mendapatkan layanan bus penjemput. Bus penjemput untuk masing-masing wilayah, memiliki warna stiker yang berbeda-benda. Meskipun begitu seluruh bus penjemput jamaah Indonesia diberi tanda stiker bendera Merah-Putih.
Wilayah layanan bus penjemput dengan jamaah haji terpadat seperti di Mahbas Jin terdiri dari 20 unit pemondokan kapasitas 41.730 jamaah. Kemudian wilayah Bakhutmah dengan 18 unit pemondokan berkapasitas total 22.847 jamaah. Wilayah lainnya adalah Syisyah dengan 10 unit pemondokan berkapasitas 10.575 jamaah dan Aziziah Junibiyah dengan 6 unit pemondokan berkapasitas 10.473 jamaah.
Kesubdit Transportasi Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid mengatakan, rencana operasi angkutan shalawat atau bus penjemput ini terbagi menjadi tiga kegiatan. Yaitu masa kedatangan jamaah haji pada 10-29 September, masa Armina pada 30 September-7 Oktober, dan masa kepulangan pada 8-27 Oktober.
Dari dokumentasi foto milik Kemenag, terlihat bus untuk angkutan antar jemput pemondokan-Masjidilharam tampak bagus dan mulus. Bus penjemput ini memiliki formasi tempat duduk 2-2 dan susunan kursinya longgar. Bus penjemput ini disedikian oleh perusahaan bernama SAPTCO dan Rawahel Al Masher Co.
Selama pemanfaatan bus penjemput ini, Subhan mengatakan Kemenag mengeluarkan beberapa himbauan. Seperti jamaah haji diminta menyesuaikan waktu kedatangan dan kepulangan dengan bus penjemput untuk menghindari kepadatan.
Kemudian ketika ingin ke Masjidilharam untuk salat, jamaah haji diminta untuk berangkat sekitar satu hingga dua jam sebelum waktu salat. Kemudian ketika pulang atau kembali ke pemondokan, jamaah diminta menahan diri di Masjidilharam sekitar satu hingga 1,5 jam.
"Untuk menjaga keselamatan dan kelancaran, jamaah kami himbau nanti menaiki bus dengan hati-hati, tertib, dan antri. Busnya banyak," paparnya. Selain itu demi keselamatan dan keamanan, jamaah haji diminta hanya memanfaatkan angkutan bus penjemput resmi. Jamaah tidak dianjurkan naik kendaraan selain bus penjemput resmi, seperti taksi atau kendaraan sewa lainnya.
Selain itu Kemenag juga sudah mematangkan persiapan bus untuk layanan transportasi antarkota. Bus antarkota ini melayani rute Madinah-Makkah dengan jamaah yang diangkut 80.547 orang, Makkah-Jeddah (80.547 orang), Makkah-Madinah (76.563 orang), dan Madinah-Jeddah (33.295 orang).
BACA JUGA: Gambar yang Diunggah Wimar Sudah Melebihi Kampanye Hitam
Bus antarkota ini kondisinya jauh lebih bagus dari beberapa tahun terakhir. Seperti setiap armada bus memiliki bagasi di bagian lambung. Selain itu setiap bus memiliki tempat wudu dan toilet. Formasi tempat duduk penumpang adalah 2-2. Kemenag berharap perjalanan antarkota jamaah haji yang berjam-jam, bisa tetap nyaman. (wan)
BACA JUGA: Ungkap Rekomendasi DKP, Kubu Jokowi Dianggap tak Percaya Diri
BACA JUGA: Menkopolhukam Pastikan Tak Ada Jenderal Aktif Jadi Tim Sukses Capres
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hatta Dianggap Lebih Banyak Disorot Karena Rekam Jejaknya
Redaktur : Tim Redaksi