Ungkap Rekomendasi DKP, Kubu Jokowi Dianggap tak Percaya Diri

Jumat, 20 Juni 2014 – 02:07 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Panglima ABRI, Wiranto mengungkap surat rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memberhentikan Prabowo Subianto dari dinas kemiliteran. Ia menyatakan bahwa Prabowo diberhentikan karena terlibat kasus penculikan.

Pernyataan ini dianggap pengamat psikologi politik dari Universitas Indonesia, Dewi Haroen memiliki makna untuk mencekal laju Prabowo ke Istana dan tak percaya diri menghadapi Pemilihan Presiden 9 Juli 2014. Apalagi Wiranto yang merupakan ketua umum Hanura menjadi partai pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla.  “Wiranto tidak yakin Jokowi menang,” kata Dewi saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (19/6).

BACA JUGA: Menkopolhukam Pastikan Tak Ada Jenderal Aktif Jadi Tim Sukses Capres

Dewi mengatakan Wiranto juga tidak menghormati Panglima TNI Moeldoko yang beberapa waktu lalu mengatakan akan mengusut kebenaran surat DKP tersebut. Sebagai purnawirawan, kata Dewi, seharusnya Wiranto tahu kapan harus berbicara. Sebab, pernyataan yang masih harus dibuktikan kebenarannya itu hanya akan membuat suhu politik semakin panas.

Walau begitu, Dewi meyakini tidak akan ada yang terpengaruh dengan pernyataan Wiranto karena masyarakat sudah cerdas untuk menilainya. “Wiranto itu ibarat macan ompong yang mengaum. Tidak didengar orang, pembicaraannya sudah basi,” terangnya.

BACA JUGA: Hatta Dianggap Lebih Banyak Disorot Karena Rekam Jejaknya

Lebih lanjut, kata Dewi mengatakan bila pernyataan Wiranto memang benar, maka Wiranto semestinya juga terlibat. Saat Prabowo menjabat sebagai Pangkostrad, Wiranto Panglima ABRI-nya. “Kalau mau dibongkar, bongkar semua, bukan hanya kasus 1998. Kalau memang Prabowo salah, pasti Wiranto salah, tidak ada yang bisa cuci tangan,” katanya.

Seperti diketahui, Kamis siang (19/6) Wiranto menggelar konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat. Dia menyampaikan bantahan terkait keterlibatan dalam kerusuhan 1998 dan kasus Trisakti, hingga menjelaskan bocornya surat rekomendasi DKP. (jpnn)

BACA JUGA: Iklan Bejo Dianggap Sarat Kampanye Politik

BACA ARTIKEL LAINNYA... BIN: Penghitungan Suara adalah Masa Paling Rawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler