jpnn.com, PALEMBANG - Pempek pada umumnya terbuat dari tepung sagu dan ikan giling. Namun, kini makanan khas Palembang itu dikombinasikan dengan balutan nori.
Feroka Putra W, pencetus Pempek Nori Tempura sekaligus Owner Fow Coffee Palembang mengatakan perlu inovasi agar bisnisnya terus eksis.
BACA JUGA: Sejarah Pempek Palembang, Seafood 5 Besar Terenak Dunia, Kalahkan Sushi
menurutnya makanan tradisional harus mengalami rasa baru agar tetap bertahan.
"Konsep kami itu food fusion Jepang, perpaduan kuliner tradisional Palembangan yang dikombinasikan dan hasilnya Pempek Nori Tempura," kata Fero, Rabu (12/7).
BACA JUGA: BBPOM Sudah Menguji 500 Sampel Pempek di Palembang, Alhamdulillah Aman
Sama seperi pempek pada umumnya, Pempek Nori Tempura juga berbahan dasar ikan giling.
Hanya saat penyajian, rebusan pempek dibalut nori disajikan dengan mentimun dan ditata dengan teknik plating.
BACA JUGA: Sejarah Pempek, Makanan Khas Kota Palembang
"Pempek Nori Tempura ini memberikan sensasi tiga rasa yang berbeda dalam sekali santap," ujar Fero.
Menurut Fero, dia selalu menyajikan menu makanan baru setiap satu bulan dengan ide tetap dari makanan tradisional.
"Harus modern, apalagi di Palembang sudah banyak orang datang (dari luar kota)," tutur Fero.
Selain Pempek Nori Tempura, beberapa menu khas Palembang, ada Ramen Telor pembaruan mie celor dengan kombinasi food fusion Jepang. Kemudian gulai sapi asap inovasi gulai khas Sriwijaya.
"Mie celor kan, biasanya pakai kuah kaldu udang. Nah, di sini kami buat lebih gaya ramen, tetapi tetap cita rasa aslinya dipertahankan," ungkap Fero.
Fero mengatakan konsep Fow Coffee Palembang memang banyak memadukan gaya dan desain dari luar seperti interior inspirasi dari Thailand, kemudian berbagai hidangan referensi negara Jepang.
Namun, sejak 2018 berdiri, Fow Coffe Palembang tetap mengutamakan permintaan konsumen. Harga makanan mulai Rp 35 sampai Rp 55 ribu.
"Sekarang sudah lebih dari 50 menu yang kami tampilkan. Termasuk makanan tradisional, nusantara dan minuman beragam kopi," tutup Fero. (mcr35/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Cuci Hati