JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI, Hang Ali menilai manajemen pegawai bidang kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sangat burukHal itu terlihat dari banyaknya tenaga kesehatan, besarnya anggaran yang di kucurkan ke daerah setempat, dan permintaan bantuan anggaran Pemerintah Kota Palangka Raya untuk membangun rumah sakit sekitar Rp180 miliar.
"Di Kalteng tenaga kesehatannya banyak tapi tak merata
BACA JUGA: Dibawa Hingga Pensiun, Motor Dinas Terancam Ditarik Paksa
Banyak desa yang tak ada tenaga kesehatannyaBACA JUGA: Mogok, Puluhan Perawat RSI Terancam Dipecat
Ditambah lagi pemko (Palangka Raya) minta anggaran membangun rumah sakit," ujar Hang Ali, Senin (19/9) sore di ruang kerjanya, Senayan, Jakarta.Anggota DPR RI asal Kalteng ini menjelaskan, buruknya manajemen tenaga kesehatan juga terlihat dari tidak adanya dokter spesialis di beberapa kabupaten daerah tersebut
BACA JUGA: Pemkot Ambon Genjot Koordinasi dengan Tokoh
Hanya, tunjangan dan fasilitas, baik itu rumah maupun mobil Dinas serta intensif bagi para dokter spesialis, tidak diberikan."Anggaran sebenarnya mendukung, namun pemerintahnya lebih memilih membangun-bangun yang tak jelas, bahkan tidak dipergunakanSelain itu, anggaran dihabiskan untuk membuat acara-acara yang tak ada manfaatnya bagi masyarakat setempat," ungkap Hang Ali yang pernah menjadi Anggota DPRD Kalteng selama dua periode itu.
Politisi PAN ini menambahkan, tak hanya karena manajemen tenaga kesehatannya saja yang buruk, tapi koordinasi antar kepala daerah di wilayah Kalteng juga memicu kurang optimalnya pelayanan kesehatan kepada masyarakatTerlihat dari adanya pengajuan anggaran dari Pemerintah Kota Palangka Raya kepada Pemerintah Pusat melalui Kemenko Kesra untuk membangun rumah sakit di daerah tersebutPadahal di Palangka Raya sudah ada rumah sakit umum (RSUD) Doris Silvanus yang dikelola Pemprov Kalteng.
"Inikan lucu, sudah ada minta bangun lagiSaya pernah tanya waktu reses berapa pasien setiap hari yang masuk, dijawab 10, sedangkan tenaga kesehatannya itu ada 100-an orangKan aneh kalau minta tambah lagi," katanya.
Menurut Hang Ali, sebenarnya tidak perlu ada pembangunan rumah sakit Palangka Raya, karena subsidi untuk rumah sakit itu setahun bisa mencapai Rp40 miliarSehingga Pemko Palangka Raya seharusnya mengutamakan membuat program untuk kepentingan hajat hidup dengan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Sudahlah, manfaatkan rumah sakit yang ada sajaTerpenting, memperbaiki manajemen yang buruk itu, political will pemimpinya harus jelas, tegas dan konsisten," pungkasnya(Jwr/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendagri Belum Terima Surat DPRD Bonbol
Redaktur : Tim Redaksi