Pemprov DKI Bakal Pisahkan Pria dan Wanita di Angkot, PSI Bilang Begini

Selasa, 12 Juli 2022 – 23:36 WIB
Ilustrasi angkot di DKI Jakarta. Foto: Instagram/info_jakartatimur

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Eneng Malianasari menanggapi wacana Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang akan memisahkan tempat duduk antara perempuan dan laki-laki di angkutan kota (angkot).

Menurut Mili, untuk upaya pencegahan pelecehan seksual, hal tersebut dinilai tidak efektif dan hanya berefek jangka pendek.

BACA JUGA: Rakayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Efektif, Pemprov DKI Lanjutkan Uji Coba

"Hanya sebagai solusi jangka pendek dan tidak berkepanjangan, belum lagi Dishub tidak memikirkan ruang angkot yang sempit untuk membagi hal tersebut, berbeda dengan TransJakarta atau KRL yang memiliki ruang luas," ujar Mili, Selasa (12/7).

Anggota Komisi C DPRD DKI ini menerangkan bahwa masalah pelecehan seksual yang terjadi bukan hanya soal implementasi dari kebijakan tersebut.

BACA JUGA: Anak Buah Anies Bakal Pisahkan Pria dan Wanita di Angkot, Apa Tujuannya?

Tetapi bagaimana pengawasan dan penertiban yang dilakukan aparat penegak hukum agar tidak terulang lagi kejadian pelecehan itu.

Dia menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Komnas HAM, Komnas Anak dan Perempuan, juga LSM lainnya untuk duduk bersama membahas strategi berkepanjangan agar tidak lagi terjadi pelecehan di transportasi umum, terutama angkot.

“Dengan duduk bersama, diharap melahirkan solusi jitu menanggulangi hal tercela tersebut terjadi lagi," tuturnya.

Diketahui, Dishub DKI bakal memisahkan tempat duduk bagi perempuan dan laki-laki di dalam angkot.

Hal ini menyusul adanya kasus pelecehan seksual di dalam angkot yang terjadi beberapa waktu lalu di Jakarta.

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan pihaknya bakal mengeluarkan petunjuk teknis terkait pelaksanaan standar pelayanan minimum untuk angkot di Jakarta.

“Akan mengarahkan seluruh operator mikrotrans maupun angkot untuk penumpang wanita diprioritaskan duduk di sisi kiri sementara yang pria di sisi sebelah kanan. Sehingga akan ada pemisahan secara fisik,” kata Syafrin.

BACA JUGA: Buntut Kasus Mas Bechi, Ponpes Shiddiqiyah Jombang Langsung Ditinggal Para Santri

Dengan pola tersebut, diharapkan bahwa pengemudi akan dengan mudah mengawasi dan memantau dengan posisi kaca spion yang berada di tengah. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler