jpnn.com - JAKARTA - Bareskrim Polri tengah menyidik kasus sengketa tanah di Cengkareng Barat, Jakarta Barat yang melibatkan Pemerintah Provinsi DKI. Sejauh ini, pihak Bareskrim sudah memeriksa 20 saksi termasuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait penyidikan perkara lahan seluas 4,6 hektar untuk rumah susun (rusun) itu.
"Pengadaan lahan rusun Cengkareng masih proses penyidikan. Saksi sudah diperiksa 20 orang," ujar Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7).
BACA JUGA: Demi Proyek Aspirasi, Pimpinan Komisi V DPR Gelar Rapat Tak Resmi
Selain mengumpulkan keterangan saksi-saksi, lanjut Agus, pihak Bareskrim juga sudah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menghitung kerugian negara dalam kasus itu. Sebab, ada dugaan bahwa negara merugi hingga Rp 688 miliar dalam kasus itu.
"Kami masih kumpulkan informasi untuk mengetahui kerugian negara. Termasuk ahli-ahli kami tindak lanjuti. Kasusnya baru masuk 27 Juni lalu," kata Agus.
BACA JUGA: Suhardi Alius Pimpin BNPT, Kader PKS Merasa Sreg
Sebelumnya diberitakan, BPK menyebutkan bahwa negara mengalami kerugian karena Pemprov DKI membeli lahan di Cengkareng itu. Sebab, lahan itu ternyata aset Pemprov DKI Jakarta sendiri.(Mg4/jpnn)
BACA JUGA: Bang Adian Tanggapi Pengakuan Penasihat Teman Ahok, Ini Komentarnya...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Fahri Hamzah Melaporkan Elite PKS Ke MKD dan Pengadilan
Redaktur : Tim Redaksi