Pemprov DKI: Pengidap HIV dari Kelompok Lelaki Suka Lelaki Meningkat Signifikan

Senin, 09 Desember 2019 – 09:26 WIB
HIV AIDS. Foto: Health

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi E Yudha Permana mempertanyakan langkah dan penanganan terpadu yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta terkait data bahwa sebanyak 50.000 masyarakat Jakarta mengidap HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Data itu diungkap dalam rapat bersama di Gedung DPRD DKI, Minggu (8/12). "Dinkes sebut lebih dari 50 ribu warga Jakarta terinfeksi HIV, kami mau tahu penanganan terpadunya dari Dinas Kesehatan seperti apa?" kata Yudha.

BACA JUGA: 8 Ibu Hamil Idap HIV AIDS, Sisa 292 Orang Lainnya Menderita Sifilis

Menanggapi pertanyaan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan, pihaknya sudah mendorong penyediaan obat untuk menekan penyakit HIV lewat Antiretroviral (ARV) di Puskesmas- Puskesmas taraf kecamatan.

"Langkah kami menjadikan DKI Jakarta sebagai provinsi yang pertama kali mendorong ARV bisa didapatkan di Puskesmas. Kalau dulu provinsi lain, RV hanya ada di rumah sakit," kata Widyastuti.

BACA JUGA: 924 Warga di Aceh Mengidap Penyakit HIV AIDS

Selain mendorong pengobatan ARV, pihaknya juga menggandeng beberapa lembaga swadaya masyarakat yang memiliki konsentrasi terhadap isu bahayanya virus HIV.

"Kalau LSM besar ada 10-15 kelompok berdampingan dengan kami untuk penjangkauan tadi. LSM itu mengikuti kelompok-kelompoknya seperti untuk pengidap HIV dari kelompok PSK, atau kelompok untuk LSL (Lelaki Suka Lelaki)," kata Widyastuti.

BACA JUGA: Ribuan Ibu Rumah Tangga di Jawa Barat Terjangkit HIV/AIDS

????Widyastuti mengatakan, jumlah pengidap dari kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL) meningkat 100 persen.

"Kelompok ini (LSL) memang meningkat sekali. Dulu kan angkanya kecil. Dulu landai grafiknya. Taunya malah meningkat drastis. Makanya penjangkauan kita sekarang diperkuat ke semua segmen," kata Widyastuti.

Pada 2019, kelompok LSL menyumbang sebanyak 13 persen pengidap HIV di Provinsi DKI Jakarta, meningkat dua kali lipat dari tua tahun sebelumnya pada 2017 yang hanya sebesar 5 persen. (ant/dil/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler