Pemprov DKI Perbanyak Bank Sampah

Senin, 26 November 2018 – 19:35 WIB
Petugas sedang membersihkan sampah di Kota Surabaya. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI bersama Yayasan Rumah Pelangi, memberikan apresiasi kepada para pelaku penggiat bank sampah, di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (25/11). Sebab, penggiat sampah tersebut berdedikasi dan komit dalam mengelola sisa-sisa barang di wilayahnya masing-masing.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, Isnawa Adji menuturkan, pemberian apresiasi tersebut diharap dapat mendorong lebih banyak lagi pihak yang akan membangun dan menjalankan bank sampah. Idealnya, setiap Rukun Warga (RW) di DKI memiliki satu Bank Sampah.

BACA JUGA: Pasar Teluk Gong Ditargetkan Rampung 2019

"Kita saat ini punya 1500 bank sampah di Jakarta, ada yang aktif sekali sampai omzetnya Rp 40 juta sebulan, ada yang hidup segan mati tak mau, kalau kita bandingkan jumlah RW di DKI Jakarta ada 2.700 memang belum ideal, tapi ini butuh digerakkan semua pihak, terutama Lurah dan Camat," tandasnya.

Isnawa menambahkan, pengurangan sampah pada sumber adalah yang utama. Sebab, TPST Bantargebang hanya bisa beroperasi sekitar 2,5 tahun lagi. "Sekarang volume sampah se Jakarta 7250 ton per hari, ini harus dipikirkan bersama, Bank Sampah bukan hal yang menakutkan, harusnya Bank Sampah menjadi daya tarik bagi warga DKI," katanya.

BACA JUGA: Butuh Rp 4,5 T untuk Wujudkan Janji Anies Ini

Bank sampah, menurutnya, bisa dilakukan di kantor, di sekolah atau lokasi manapun, "Bank Sampah induk di Jakarta Barat itu sudah Rp 4,5 miliar saldonya," ungkapnya. Ditambahkannya, Pemprov DKI juga segera mengeluarkan Pergub larangan penggunaan plastik sekali pakai atau kantong kresek.

Head of Sustainable Business dan Yayasan Unilever Indonesia, Sinta Kaniawati menyampaikan, sejak tahun 2001, Unilever telah memulai Program Green and Clean, dan pada tahun 2018, program ini diluncurkan kembali di 18 kota besar untuk memperkuat manajemen Bank Sampah di masyarakat.

BACA JUGA: Anies Dorong Edukasi Islami

"Hingga saat ini, terdapat 2.816 Bank Sampah binaan Unilever di seluruh Indonesia yang telah membantu mengurangi 7.779 ton beban sampah ke TPA di tahun 2018. Di Jakarta sendiri sudah ada sekitar 394 Bank Sampah yang didampingi oleh Unilever dengan total sampah yang dikelola sebesar 1.326 ton di tahun 2018," pungkasnya.

Para Bank Sampah penerima apresiasi akan diberikan hadiah tunai untuk mengembangkan program sampah. Untuk kategori pembina diberikan uang tunai Rp 5 juta bagi terbaik pertama, Rp 3 juta terbaik kedua dan Rp 2 juta untuk terbaik tiga.

Bagi Bank Sampah Kategori penggerak, akan menerima hadiah tunai sebesar Rp 2,5 juta terbaik pertama, Rp 1,5 juta terbaik kedua dan Rp 1 juta untuk terbaik tiga.

Salah satu kriteria penilaian adalah inovasi yang dijalankan di Bank Sampah. Misalnya, Bank Sampah Idola dari Bogor dengan sistem sms banking, toga, tamprolit, biopori, dan sumur resapan sebagai inovasi andalannya. Ada juga Bank Sampah Asri dari Jakarta Timur yang berhasil membuat inovasi berupa sentra edukasi, bio aktivator, dan urban farming di wilayahnya. Sebagai bentuk apresiasi terhadap para pemenang,

Unilever memberikan dukungan berupa pengembangan Bank Sampah yang dapat menunjang operasional Bank Sampah tersebut. Tujuannya agar para Bank Sampah ini dapat memberikan kontribusi lebih terhadap lingkungan dimana Bank Sampah tersebut berada. "Kami berharap pemberian apresiasi ini mampu menjadi inspirasi dan motivasi bagi masyarakat untuk mengelola sampah sehingga cita-cita bersama untuk menciptakan Indonesia bebas sampah akan dapat terlaksana," sambung Sinta.

Sementara, kegiatan dikemas dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan untuk peserta, yaitu senam pagi bersama, fun games, defile Bank Sampah, serta penampilan musik dari perwakilan Bank Sampah. (ibl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usia Bantargebang Tak Lama Lagi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler