jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menertibkan sisa bangunan liar yang berdiri di bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Untuk itu, warga di bantaran Ciliwung di Kampung Pulo harus mau direlokasi.
Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso mengatakan, dari sekitar 900 kepala keluarga (KK) di wilayah Kampung Pulo, 170 di antaranya yang sudah mengambil kunci rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jatinegara yang akan menjadi tempat tinggal mereka. "Yang ambil kunci sudah 170-an KK. Yang sudah pindah ke Rusunawa Jatinegara ada sekitar 60-an KK," kata Kukuh kepada wartawan, Selasa (21/7).
BACA JUGA: Jalan-Jalan untuk Atasi Trauma, Sintya Minta Sepatu Roda
Menurut Kukuh, relokasi 60 KK warga Kampung Pulo ke Rusunawa Jatinegara dilakukan sejak Ramadan lalu. Bahkan, sebagian ada yang membongkar sendiri bangunan tempat tinggal mereka tanpa harus ditertibkan.
"Kalau saya lihat, warga Kampung Pulo orangnya baik-baik. Mereka sadar, mending ke rusun daripada kebanjiran," ucapnya.
BACA JUGA: Kapolda Metro Jaya Ajak Ormas Ikut Lokalisir Isu Tolikara
Kukuh menambahkan, saat ini masih ada sekitar 840 KK warga Kampung Pulo yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung. Sabtu pekan ini (27/7), mereka akan diajak pindah ke Rusunawa Jatinegara.
Kukuh berharap warga Kampung Pulo yang masih menetap di bantaran Kali Ciliwung mau pindah dengan sukarela ke Rusunawa Jatinegara. Sebab, rusun yang disediakan tidak jauh dari tempat tinggal mereka sekarang.
BACA JUGA: H+1, Kendaraan Bermotor Menuju Jabodetabek Mencapai 271.399 Unit
"Kami mau kasih penjelasan bahwa kami bukan mau bongkar, tapi mengajak pindah mereka ke tempat yang lebih bermartabat dan sehat. Ini kan bentuk perhatian kami ke rakyat, tujuannya supaya mereka tidak kebanjiran lagi ketika hujan," tandas Kukuh.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengguna Bus AKAP Turun, Pemprov DKI Janji Berbenah
Redaktur : Tim Redaksi