Pemprov Jabar Sembelih 2.368 Hewan Kurban

Rabu, 16 Oktober 2013 – 04:18 WIB

jpnn.com - BANDUNG-Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyembelih 2.368 ekor hewan kurban yang terdiri dari 1.068 ekor sapi dan 1.300 ekor domba. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, ribuan hewan kurban tersebut merupakan titipan dari pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Jawa Barat.

Hewan kurban yang disembelih pada tahun ini jumlahnya lebih banyak dibandingkan tahun lalu. "Alhamdulillah, dibanding tahun lalu, jumlah hewan kurban dari PNS kita tahun ini lebih banyak. Tahun lalu hanya sekitar 500 ekor untuk sapi," kata Heryawan usai melaksanakan sholat Idul Adha di Lapangan Gasibu, Bandung, Selasa (15/10).

BACA JUGA: Klaim Dewan Adat Dayak Dukung Gubernur

Menurut Heryawan, jumlah hewan kurban yang disembelih tersebut tidak termasuk hewan kurban yang disalurkan PNS Pemprov Jawa Barat ke berbagai instansi lainnya. Pihaknya membebaskan PNS untuk menyalurkan hewan kurbannya.

"Tapi, pemprov memang siap memfasilitasi melalui penitipan kurban hingga proses distribusi. Insha Alloh didistribusikan dengan baik hingga ke daerah-daerah terpencil di Jawa Barat," paparnya.

BACA JUGA: Pilbup Talaud Mundur 9 Desember

Heryawan sendiri mengaku menyembelih 13 ekor hewan kurban yang terdiri dari tiga ekor sapi dan 10 ekor domba. Bahkan, delapan ekor domba dan seekor sapi sengaja dia sembelih sendiri.

Sementara dua ekor sapi lainnya disalurkan ke Mesjid Raya Jawa Barat dan Mesjid Istiqomah, serta dua ekor domba lainnya disembelih petugas dinas peternakan. "Sejak muda dulu, saya memang biasa menyembelih sendiri hewan kurban, terutama domba. Untuk sapi, sebelum jadi gubernur cuma sekali menyembelihnya. Jadi, selama jadi gubernur, ini tahun ke enam saya menyembelih hewan kurban sendiri," jelasnya.

BACA JUGA: Pemprov Serahkan Hewan Kurban ke Pensiunan

Heryawan pun tidak lupa menyampaikan ucapan selamat Idul Adha 1434 Hijriah. Dia berharap, semangat Idul Adha yang juga dikenal dengan Idul Qurban itu mampu memotivasi seluruh warga Jawa Barat untuk menumbuhkan semangat berbagi dan peduli pada sesama.

Menurut dia, makna Idul Adha sejatinya adalah semangat berkurban untuk sesama, gotong royong, dan kepedulian sosial." "Hendaknya Idul Adha menjadi momentum bagi seluruh umat Islam, khususnya di Jawa Barat untuk terus meningkatkan makna dan semangat Idul Adha. Dimana pengorbanan diejawantahkan dalam bentuk semangat kebersamaan dan gotongroyong untuk memajukan Jawa Barat serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat," paparnya.

Heryawan pun mengingatkan seluruh warga Jawa Barat, khususnya PNS di lingkungan Pemprov Jawa Barat agar terus berlomba meningkatkan jumlah hewan kurban. Sebab, hal itu merupakan wujud rasa syukur atas nikmat yang dilimpahkan Tuhan sepanjang 12 bulan.

"Adalah pantas bila seorang PNS berkurban seekor domba atau sapi setiap tahunnya sebagai wujud rasa syukur dan kepedulian atas sesama," pungkasnya.?

Sementara itu, meskipun dinilai tak ada kendala berarti dalam penyebaran hewan kurban tahun ini, Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Koesmayadi mengaku menemukan sejumlah domba yang belum cukup umur di pasaran. Menurutnya, jumlah tersebut berkisar antara 10 hingga 20 persen dari jumlah domba yang dijual di Jawa Barat.

"Temuan kita di lapangan ada yang masih berumur muda yakni berusia 1-2 tahun," kata Koesmayadi. Padahal, ada tiga syarat yang mesti dipenuhi jika hendak membeli hewan kurban.

Syaratnya yaitu cukup umur, sehat, dan tidak cacat. "Cukup umur itu umurnya minimal satu tahun, lalu gigi susunya sudah tanggal atau berganti," ujarnya.

Membeli hewan kurban yang umurnya belum cukup menurutnya tidak memenuhi syarat kurban yang ditentukan. Kendati begitu, dilihat dari nilai konsumsinya, tidak ada yang membahayakan dari daging domba muda tersebut.

"Cuma nggak ada nilai kurbannya, paling sedekah saja karena ga memenuhi syarat kurban tadi. Kalau secara kesehatan gak apa-apa," jelasnya.

Disinggung hewan kurban sapi yang diperjualbelikan di Jawa Barat, lanjut Koesmayadi, tidak ada masalah berarti. Untuk mengantisipasi penyakit antrax pada sapi yang dijadikan hewan kurban, pihaknya sudah jauh-jauh hari membagikan vaksin pada daerah-daerah endemis antrax.

"Di daerah endemis antrax, seperti di Bogor, Purwakarta, Depok, Karawang dan Bekasi sudah kita vaksinasi," katanya. Koesmayadi menambahkan, penyakit cacingan yang kerap menjangkiti sapi, tidak ditemukan pada sapi tahun ini.

Menurutnya, masyarakat sudah memahami obat cacing yang bisa diberikan kepada hewan, bahkan sejak tiga bulan sebelum hari raya kurban. "Ada obat cacing untuk hewan kurban yang sudah mereka beli sejak tiga bulan sebelum kurban. Jadi untuk sapi, alhamdulillah gak ada masalah," pungkasnya. (agp)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Turun dari Truk, Sapi Kurban Ngamuk di Jalan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler