Pemprov Jateng dan Baznas Kembali Salurkan Modal Usaha Bernilai Rp 567 juta

Selasa, 09 Januari 2024 – 15:25 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyerahkan bantuan modal kepada warganya secara simbolis di The Alana Hotel, Kabupaten Karanganyar, Selasa (9/1/2024). Foto: Humas Pemprov Jateng

jpnn.com, KARANGANYAR - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) wilayah setempat menyalurkan bantuan modal kepada warganya senilai Rp 567 juta.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyerahkan bantuan itu secara simbolis di The Alana Hotel, Kabupaten Karanganyar, Selasa (9/1/2024).

BACA JUGA: Pemprov Jateng dan Ombudsman RI Bersinergi Memperkuat Inovasi Pelayanan Publik

Secara rinci, bantuan senilai Rp 540 juta itu diberikan kepada 180 mustahik produktif dan bantuan transpor untuk 36 orang pendamping.

“Bantuan ini diberikan kepada mustahik di Kabupaten Karanganyar, Sragen, dan Klaten. Jadi, bantuan ini merupakan hasil kerja sama yang selama ini terjalin sangat baik antara Pemprov Jawa Tengah dengan Baznas Jawa Tengah,” kata Nana.

BACA JUGA: Teken Kerja Sama dengan BPKP, Pemprov Jateng Akan Memiliki Laboratorium Manajemen Risiko

Bantuan modal usaha tersebut merupakan bagian dari upaya intervensi yang dilakukan oleh Pemprov Jateng  dalam penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.

“Kemiskinan ekstrem sudah ada penurunan dari 1,9 persen menjadi 1,1 persen. Target kami untuk tahun 2024 ini untuk 0 persen. Ini akan kami maksimalkan tentunya dengan bantuan dari Baznas Jateng dan juga program lain," imbuh dia.

BACA JUGA: Tinjau Pos Terpadu Simpanglima, Nana Sudjana Pastikan Jawa Tengah Kondusif

Beberapa program terus dilakukan untuk mencapai target tersebut. Di antaranya dengan mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, dan meminimalkan wilayah kantong kemiskinan.

Verifikasi dan validasi data kemiskinan melalui aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS) juga dilakukan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.

Pemprov Jateng juga telah melakukan upaya penghapusan kemiskinan ekstrem dengan skema kolaborasi kelembagaan.

Kolaborasi itu baik melalui anggaran pusat, provinsi, kabupaten, desa maupun dari lembaga non pemerintah seperti Baznas, CSR, BUMD, BUMN, UPZ dan Filantropi.

Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, Ahmad Daroji menjelaskan, hingga 2023 sudah ada sekitar 11 ribuan mustahik yang sudah menerima bantuan modal usaha.

Bantuan itu meliputi bidang usaha kuliner/boga, toko retail/kelontong/pedagang, laundry, konveksi, jasa bengkel, pertanian, perikanan, peternakan, hingga penjahit. Bahkan, ada pelatihan kepada sekitar 21 ribu masyarakat yang belum bekerja.

“Insyaallah pada 2024 ini akan kami alokasikan juga bantuan modal untuk 1.000 orang. Kami juga siapkan untuk bantuan RTLH 750 unit. Kemudian pelatihan kerja kira-kira 3.000 orang. Nanti akan kita latih kerja dengan berbagai pekerjaan," katanya.

Daroji menambahkan bantuan pada tahun 2024 akan diprioritaskan untuk bantuan produktif dengan kisaran 60 persen, sisanya sebanyak 40 persen untuk bantuan konsumtif.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler