Pemprov Kaltim Tetapkan Berau Pusat Industri Pariwisata

Rabu, 18 April 2018 – 04:54 WIB
Wisatawan di Kakaban. Foto: Berau Post/JPNN

jpnn.com, BERAU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur menetapkan Kabupaten Berau sebagai pusat pengembangan industri pariwisata.

Hal itu tidak lepas dari keindahan destinasi dan keseriusan Pemerintah Kabupaten Berau mengembangkan industri pariwisata.

BACA JUGA: Penerbangan Bertambah, Liburan ke Maratua Makin Mudah

Gubernur Kaltim Awang Faroek mengatakan, destinasi wisata di Berau seperti Pulau Derawan, Kakaban, dan Maratua merupakan aset yang sangat berharga.

Awang menambahkan, pengembangan pariwisata di Pulau Derawan dan sekitarnya juga mendapat dukungan dari pemerintah Seychelles.

BACA JUGA: BLiSPI Kaltim Siap Cetak Pemain Profesional

Menurut dia, kerja sama itu akan membuat percepatan pembangunan pariwisata di Kabupaten Berau semakin cepat.

“Pemprov Kaltim dan Pemkab Berau bekerja sama dengan Pemerintah Seychelles dalam pengembangan pariwisata Derawan dan sekitarnya, terutama di Kepulauan Maratua,” kata Awang dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Privinsi Kaltim di Hotel Novotel Balikpapan, Senin (16/4).

BACA JUGA: Gara-Gara Makanan, Istri Lebam Dihajar Suami Ringan Tangan

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kaltim Zairin Zain mengatakan, pemerintah pusat akan mengucurkan dana Rp 50 miliar untuk pengembangan Pulau Derawan dan Maratua.

“Dana ini semua untuk objek di Kepulauan Derawan. Untuk pelaksanaannya akan dimulai 2019 nanti,” ucap Zairin.

Dia menjelaskan, anggaran yang mengucur lewat dana alokasi khusus (DAK) itu akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur penunjang.

Misalnya, hotel, perpanjangan landasan pacu bandara di Pulau Maratua, dan fasilitas lain.

Menurut Zairin, pemerintah pusat sudah meminta Pemprov Kaltim untuk tidak hanya mengandalkan dana APBD dan APBN.

“Kerja sama dengan swasta dan BUMN harus diperkuat. Intinya mencari sumber lain. Paling tidak, setelah infrastruktur rampung semakin banyak investor yang melirik,” tutur Zairin.

Zairin menyebut pembangunan infrastruktur jalan lingkar Maratua juga sudah berjalan. Pembangunan itu memakan dana Rp 70 miliar yang dikucurkan dari APBN.

Namun, nilai itu belum mencapai separuh dari anggaran kebutuhan untuk proyek yang mencapai Rp 150 miliar. Adapun dana dari APBD sebesar Rp 35 miliar.

Di sisi lain, Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Kaltim Eddy Yusuf Assainar menilai penganggaran tersebut merupakan progres yang baik bagi sektor pariwisata di Benua Etam.

“Daerah lain sekarang ini berlomba-lomba mengembangkan pariwisata. Kaltim jangan sampai ketinggalan,” ujar Eddy. (aji/man2/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukannya Minum Jamu, Petani Malah Konsumsi Sabu-Sabu


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler