jpnn.com - BANDA ACEH - Belasan pemuda yang tergabung dalam Jaringan Demokrasi Pemuda Aceh (JDPA) menggelar aksi unjuk rasa di pinggir jalan, depan Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, Jum’at (19/9) sekira pukul 16.00 wib.
Mereka menolak jika nantinya RUU Pilkada opsi pilkada oleh DPRD disahkan. Menurut mereka, pilkada oleh DPRD menodai demokrasi di Indonesia.
BACA JUGA: Anggap Belum Bahaya, Sekolah Batal Diliburkan
Dalam orasinya, mereka katakan, masyakat Indonesia selama ini telah menikmati demokrasi dari proses pilkada langsung.
Dalam aksi damai tersebut, peserta aksi melakukan orasi sambil membagi-bagi selebaran berisi penolakan RUU Pilkada opsi kepala daerah dipilih oleh DPRD, kepada masyarakat yang melintas.
BACA JUGA: Akibat Jalan Remuk, Dua PNS Tewas Kecelakaan
Menurut koordinator aksi, Hermanto, aksi tersebut mereka lakukan sebagai simbol bahwa pemuda Aceh juga menolak pilkada langsung dihapuskan.
“Kami ingin Pilkada berjalan secara langsung dan menolak RUU Pilkada tidak langsung," tegasya.
BACA JUGA: Ganjalan RUU Provinsi Tapanuli Bertambah
Menurutnya, jika kepala daerah dipilih oleh DPRD, maka itu sama halnya Indonesia kembali lagi ke masa orde baru.
“Rakyat harus bersatu, menolak pemilihan kepala daerah oleh DPRD, mengecam pihak -pihak yang merampas demokrasi rakyat,” teriaknya. (mag-53/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Avanza Nyemplung ke Empang, Sopirnya Enggan Komentar
Redaktur : Tim Redaksi