Pemuda dan Mahasiswa Pendukung Ganjar Gelar Pelatihan Tani di Gunung Kidul

Sabtu, 17 Desember 2022 – 17:05 WIB
Pemuda dan mahasiswa di Yogyakarta memberikan pelatihan bertani kepada milenial di Gunung Kidul. Dok PMN DIY.

jpnn.com, GUNUNG KIDUL - Pemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar pelatihan pertanian untuk kalangan milenial di daerah Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul. Pelatihan itu ditujukan untuk membangkitkan semangat bertani bagi para pemuda dan milenial di daerah itu.

Koordinator Wilayah PMN DIY Maryadi mengatakan salah satu tema yang diangkat dalam pelatihan tersebut adalah budi daya markisa madu.

BACA JUGA: Pemuda Asal Kalbar Tewas di Malaysia, Ini yang Terjadi

Dia menyebut markisa madu mulai banyak dibudidayakan di wilayah Gunung Kidul. Proses menanamnya yang mudah membuat buah itu sangat cocok dibudidayakan oleh milenial yang baru belajar bertani.

"Kami sebagai pemuda ingin merespons bagaimana budi daya markisa ini bisa dilakukan tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Bahkan, di pekarangan rumah juga bisa dilakukan," kata Maryadi dalam siaran persnya, Sabtu (17/12).

BACA JUGA: Gandeng Pemprov DKI, PTI Bakal Ajarkan Ilmu Bertani di Sekolah-Sekolah

Lewat pelatihan ini, PMN berharap bisa mengedukasi para pemuda di Gunung Kidul untuk berani bertani dan mematahkan stigma bahwa bertani hanya dilakukan oleh orang tua.

"Kami pemuda dan milenial juga bisa menjadi petani. Dalam artian kami mulai skala kecilnya terlebih dahulu, contohnya budi daya markisa madu," imbuhnya.

BACA JUGA: Bersama Sukarelawan Ganjar, Puluhan Warga Cengkareng Ikut Program Petani Kota

Maryadi menjelaskan pelatihan yang diikuti ratusan pemuda ini terinspirasi dari sosok Ganjar Pranowo. Ganjar merupakan figur yang sangat memperhatikan kalangan pemuda dan petani. Hal ini tercermin dari salah satu programnya, yaitu Kartu Tani.

Lewat program Kartu Tani, para petani di Jawa Tengah telah merasakan berbagai manfaat. Mulai dari mendapat kepastian dalam memperoleh pupuk bersubsidi, menjual hasil panen tanpa perantara, hingga kemudahan dalam mendapatkan bantuan sosial maupun subsidi.

"Pak Ganjar ini orangnya inovatif, kreatif. Dia sengat mendorong penuh rakyatnya. Dia punya tingkat kepedulian yang tinggi kepada pemuda dan milenial," katanya.

Sementara Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Kidul Budi Kuncoro yang menjadi pembicara dalam pelatihan tersebut mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan PMY DIY.

Menurut dia, kegiatan tersebut bisa menjadi salah satu solusi atas salah satu permasalahan terbesar bangsa, yakni kurangnya minat generasi muda terhadap dunia pertanian.

Dalam pelatihan tersebut, Budi memaparkan materi tentang permasalahan pertanian di Indonesia, tips bagi pemuda yang ingin menjadi petani, hingga hambatan apa saja yang bisa teratasi bila kalangan pemuda dan milenial mau menekuni dunia pertanian.

"Di negara ini yang penduduknya makin banyak, kebutuhan pangan juga makin banyak, itu memerlukan tenaga-tenaga muda untuk memenuhi kebutuhan pangan itu," ujar Budi. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saga Jaring Suara Milenial di Cilegon lewat Panggung Latte Art Competition


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler