Pemuda Difabel Penuh Talenta Ini Bikin Kemenpora Bangga

Selasa, 30 Juli 2019 – 10:20 WIB
Menpora Imam Nahrawi beraudiensi dengan Anjas Pramono di Kediamannya, Senin (29/7) malam. Foto: Kemenpora

jpnn.com, JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi beraudiensi dengan Anjas Pramono di Kediamannya, Senin (29/7) malam. Audiensi ini terasa istimewa, karena yang bertemu dengan Menpora ialah pemuda difabel penuh talenta.

Keterbatasan tak membuat Anjas patah arang, dia justru menjadi garang dan bersemangat. Dia berhasil menciptakan aplikasi Difodeaf. Aplikasi ini menurutnya dapat mengubah bahasa (Indonesia, Inggris) menjadi gambar bahasa isyarat yang lebih disegmentasikan ke anak-anak.

BACA JUGA: 5.000 Pesepeda Antusias Ikuti Gowes Nusantara di Payakumbuh

"Alhamdulillah saya mendapat undangan ke salah satu universitas terkenal di Amerika sekaligus ke White House untuk mempresentasikan aplikasi ini bulan September mendatang,” ujar pemuda 22 tahun ini, membuka penjelasannya.

Tak hanya Difodeaf, pemuda asal Desa Besito, Gebong, Kudus, Jawa Tengah ini juga membuat aplikasi lain. Dia membuat daftar tempat-tempat pariwisata yang menurutnya belum ramah disabilitas yang disebutnya Locable (Location for Difable).

BACA JUGA: Deputi Pemberdayaan Pemuda Mendampingi Komisi X DPR RI Kunker ke Sulawesi Utara

BACA JUGA: Rahayu Saraswati Minta Pemerintah Serius Lindungi Difabel

"Ini dari pengalaman pribadi. Sampai sana saya bingung karena tidak ada lift, eskalator dan bidang miring yang saya temukan jadi nganggur enggak ngapa-ngapain karena ternyata tempatnya enggak ramah disabilitas," terang Mahasiswa Teknik Informatika 2016, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur ini.

BACA JUGA: Menpora: Bangun Sepak Bola Nasional agar Jadi Macan Dunia

Putra pasangan Sukamto dan Sri Susilowati ini berharap pemerintah ke depan dapat lebih memperhatikan kaum disabilitas baik untuk infrastrukturnya, pendidikan hingga kesempatan untuk bekerja agar dapat disamaratakan.

“Kaum disabilitas itu kebanyakan wirausaha bukan apa-apa karena memang terpaksa. Tidak ada lapangan pekerjaan yang sesuai meski di beberapa kementerian saat ini menyediakan jalur khusus menjadi PNS untuk kaum minoritas ini tapi angkanya masih terlalu sedikit," katanya.

Menurut Menpora sosok Anjas memberikan inspirasi positif untuk mengembangkan beberapa program unggulan di Kemenpora.

"Inpirasi Anjas ini dapat mendorong percepatan di beberapa program kementerian/lembaga khususnya untuk memaksimalkan implementasi UU Disabilitas melalui Kemenpora karena kami sudah mendorong ada PNS untuk Disabilitas," terangnya.

Sementara itu, Deputi Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Niam serta Asdep Kemitraan dan Penghargaan Pemuda Wisler Manalu memberikan penghargaan kepada Anjas.

Dia mendapatkan penghargaan Pemuda Hebat 2019 dari Kemenpora serta menerima reward sebesar Rp 15 juta. Dia juga akan mendapatkan bantuan lainnya.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laga MU vs Perseru Badak Lampung, Menpora Turun ke Lapangan dan Salami Pemain


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler