Pemuda Ditemukan Tewas, Begini Ceritanya, Tragis

Sabtu, 18 Desember 2021 – 04:59 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor. ANTARA/Nirkomala

jpnn.com, MATARAM - Seorang pemuda ditemukan tewas setelah terseret arus Sungai Berenyok Kelurahan Pagesangan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat pada Rabu (15/12).

Jasad korban baru ditemukan, Jumat (17/12), setelah tiga hari dilakukan pencarian.

BACA JUGA: SS Terancam Tua dan Mati di Penjara

"Alhamdulillah, setelah pencarian selama tiga hari, tadi pagi sekitar 10.15 WITA, Tim Basarnas, Satgas BPBD, TNI/Polri, Linmas dan masyarakat setempat menemukan pemuda asal Sekarbela itu di ujung muara Kali Berenyok belum sampai ke laut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Mataram Mahfuddin Noor, Jumat.

Pemuda yang teridentifikasi bernama Wil (25) tersebut ditemukan tim sudah dalam kondisi meninggal dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara.

BACA JUGA: Pencuri Uang Rp 8 Juta di RS Harapan Kita Ditangkap, Pelakunya Tak Disangka, Astaga

"Jasad korban sudah dibawa ke rumah duka di Kecamatan Sekerbela untuk dilakukan proses pemakaman," katanya.

Diberitakan sebelumnya, pada Rabu (15/12) sekitar pukul 12.30 WITA, korban bersama teman-temanya menyisiri sungai untuk mencari ikan dari Pesongoran.

Di tengah perjalanan, korban tiba-tiba hilang dan dicurigai tenggelam terseret arus sungai dekat Universitas Muhammadiyah.

Teman korban pun sempat melakukan pencarian hingga sekitar pukul 17.00 Wita, tetapi mereka tidak juga menemui korban.

Setelah pukul 17.00 Wita, barulah teman korban melapor ke aparat terdekat dan kami langsung menghubungi Tim SAR untuk melakukan penyisiran di sepanjang Sungai Berenyok sampai kemarin (Kamis pagi).

Karena tidak ada tanda-tanda di sepanjang Sungai Berenyok, maka siangnya pencarian dilanjutkan ke arah laut yakni di Pantai Loang Baloq yang merupakan muara dari Sungai Berenyok.

"Tetapi tidak juga ditemukan hingga malam. Pencarian kemudian dilanjutkan tadi pagi, sampai korban ditemukan di muara Kali Berenyok," katanya.

Mahfuddin mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap potensi kenaikan debit air sungai akibat hujan dengan intensitas tinggi yang turun dalam beberapa hari terakhir.

Pasalnya, Kota Mataram berada di daerah hulu sehingga ketika terjadi hujan di hilir maka berdampak pada naiknya debit air sungai, meskipun di Mataram tidak hujan.

"Karena itu, untuk mengurangi risiko bencana, petugas kami aktif patroli untuk memantau kondisi sungai-sungai yang melintasi Kota Mataram, di antaranya Sungai Meninting, Sungai Jangkuk, Ancar, Unus, dan Berenyok," katanya. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler