Pemuda harus Bisa Maknai 4 Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Minggu, 05 Juli 2015 – 11:57 WIB
Menpora Imam Nahrawi. FOTO: ist

jpnn.com - MENPORA Imam Nahrawi mengatakan bahwa pemuda Indonesia harus bisa memaknai empat konsesus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Di antaranya adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Empat konsesus dasar harus diterapkan oleh pemuda di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.

"Indonesia adalah bangsa yang besar dengan beraneka ragam suku, bahasa dan budaya. Keragaman itulah yang membuat sampai sekarang ini kita menjadi bangsa yang kuat. Oleh karena, pemuda harus menjaga empat konsesus dasar itu," kata Menpora Imam Nahrawi saat membuka acara Peningkatan Wawasan Pemuda Melalui Sosialisasi Empat Konsesus Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Gedung Serbaguna Ratu Eboh, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (4/7).

BACA JUGA: Menteri Ekonomi Layak Dirombak, Darmin Potensi Masuk Kabinet

Pada acara yang diikuti 350 peserta dari pemuda Bangkalan itu, Menpora juga mengajak beberapa peserta untuk naik ke panggung membaca Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.

"Makna pancasila sangat penting dalam kehidupan kita. Anak muda sekarang sudah mulai melupakan pancasila dengan mengikuti kemajuan dan perkembangan zaman. Saya tidak ingin itu semakin besar terjadi pada anak muda kita," tambah Menpora yang didampingi Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Yuni Poerwanti dan Bupati Bangkalan Muhammad Makmun Ibnu Fuad.

BACA JUGA: Soal Tenaga Kerja, Pengusaha Minta Pemerintah tak Melulu Dengar Buruh

Yuni Poerwanti dalam sambutannya juga menyatakan, kegiatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi pemuda Bangkalan untuk memahami empat konsesus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. "Pemuda adalah garda depan untuk kemajuan bangsa, landasan dasar bernegara dan berbangsa harus benar-benar dipahami dengan benar," kata Yuni.

Acara Peningkatan Wawasan Pemuda Melalui Sosialisasi Empat Konsesus Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara merupakan salah satu acara yang digelar Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora di Bangkalan pada dari Tanggal 3-5 Juli. 

BACA JUGA: Presenter Cantik Ini Sudah Alih Profesi

Sebelumnya, Yuni menghadiri dan memberikan arahan dalam Kegiatan Penyadaran Pemuda Terhadap Faktor Destruktif Bahaya Terorisme yang bertempat di Aula MAN 1 Bangkalan, Madura. Kegiatan ini dihadiri oleh 120 Orang pemuda Bangkalan yang mendapatkan penyadaran akan bahaya Terorisme dari berbagai narasumber dari BNPT, Polres Bangkalan, dan unsur lainnya di Bangkalan.

Dalam arahannya Yuni menyampaikan kebahagiannya bisa kembali ke Bangkalan karena dahulu pernah melakukan studi dan tinggal di Bangkalan. Peran pentingnya Pemuda dalam melawan Bahaya Terorisme di lingkungan sebayanya, pemuda memerankan fungsi kontrol dalam pencegahan terorisme di masyarakat dan lingkungan sebaya.

“Undang-Undang No.40 Tahun 2009 menjadi pemuda sebagai kekuatan moral, sebagai Kontrol sosial, agen analisis dan sebagai agen perubahan hendaknya mampu sebagai sumber kekuatan Bangsa Indonesia dalam berbagai upaya bersama dalam mencegah bahaya terorisme di Indonesia terutama di kalangan pemuda sendiri," jelas Yuni. (adv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Risma Diundang sebagai Petugas Partai, Ada Apa?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler