Jelang Seminar Nasional dan KKL 2018

Pemuda Katolik dan Pemda MTB Gelar Parade Kebangsaan

Sabtu, 26 Mei 2018 – 15:35 WIB
Sekjen Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Christopher Nugroho (ketiga kanan) dan Wakil Bupati MTB, Agustinus Utuwali (ketiga kiri) pada saat Parade Kebangsaan di Saumlaki ibu kota Kabupaten MTB, Jumat (25/5). Foto: Pemuda Katolik

jpnn.com, SAUMLAKI - Pemuda Katolik bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Pemda MTB) menggelar Parade Kebangsaan di Kota Saumlaki ibu kota Kabupaten MTB, Provinsi Maluku pada Jumat (25/5) pagi.

Selain untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Parade Kebangsaan ini juga sekaligus mengawali penyelenggaraan Seminar Nasional dan Kursus Kepemimpinan Lanjut (KKL) Pemuda Katolik tahun 2018 di Saumlaki. Kegiatan seminar dan KKL tersebut berlangsung pada tanggal 25-27 Mei 2018.

BACA JUGA: Harkitnas Harus jadi Momen Kebersamaan Melawan Terorisme

Mayoritas peserta dalam parade ini adalah pelajar dan pemuda terutama Pemuda Katolik. Hadir pula masyarakat dan jajaran Pemda MTB.

BACA JUGA: Pesan Menkominfo saat Peringatan Hari Kebangkitan Nasional

Parade dengan berjalan kaki mengelilingi kota Saumlaki tersebut berlangsung meriah karena diiringi drumband dari para pelajar asal kota Saumlaki. Parade tersebut berakhir di Tugu Soekarno, Presiden Pertama RI di Saumlaki.

BACA JUGA: Tokoh Lintas Agama di Bekasi Tolak Radikalisme dan Terorisme

Sepanjang perjalanan menuju tugu Soekarno, para aktivis menyampaikan orasi. Wakil Bupati MTB, Agustinus Utuwali juga menyampaikan orasi dalam kegiatan tersebut.

Turut hadir dalam parade kebangsaan ini, antara lain Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Christopher Nugroho; jajaran pengurus Pusat antara lain Yurist Oloan dan Ignasius Gandjar, pengurus Pemuda Katolik Komda Maluku, Pengurus Komcab Kabupaten PTM, peserta Seminar dan KKL.

Sekjen Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Christopher Nugroho mengatakan kegiatan ini untuk mengingatkan pada peristiwa penting dan bersejarah 110 tahun lalu yakni Hari Kebangkitan Nasional.

“Saat itu belum ada negara Indonesia tetapi pemuda sudah memiliki kesadaran akan pentingnya peran pemuda dalam memajukan pendidikan khususnya dan kesejahteraan masyarakat yang berada di bawah kependudukan kolonial Belanda,” kata Christopher Nugroho di sela-sela kegiatan Parade Kebangsaan di Saumlaki, Kabupaten MTB, Provinsi Maluku, Jumat (25/5) pagi.

Oleh karena itu, menurut Chris sapaan Christopher Nugroho, semangat kebangkitan nasional harus menjadi semangat Pemuda Katolik di Maluku Tenggara Barat. Pemuda Katolik terus berupaya untuk mendukung dan memajukan pembangunan dan tercapainya kesejahteraan masyarakat.

“Kami juga berharap teman-teman dapat meningkatkan keterampilan, kemampuan untuk mengambil peran penting dan strategis khususnya dalam program pembangunan di Maluku Tenggara Barat,” kata Chris.

Sementara itu, Wakil Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB), Agustinus Utuwali berpesan kepada generasi muda khususnya Pemuda Katolik untuk terus berjuang dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk itu, Agustinus mengajak seluruh pemuda harus membangun semangat nasionalisme dan patriotisme. Sebab dengan semangat nasionalisme dan patriotimse maka juga akan terbangun semangat persatuan dan kesatuan nasional.

“Tanpa patriotisme dan nasionalisme maka kesatuan dan persatuan akan lemah. Karena itu, Pemuda Katolik di beranda Selatan NKRI, berada pada posisi di segitiga negara yakni Timor Leste, Australia dan Selandia Baru, harus berkontribusi besar bagi pembangunan MTB,” tegas Agustinus.

Dalam kaitan dengan Harkitnas, Agustinus menegaskan komitmen Maluku untuk membangun Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1700-an terhitung sejak perjuangan Thomas Matulessy atau Pattimura. Kemudian, saat komitmen persatuan Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928, Jong Ambon juga sudah terlibat. Selanjutnya pada prakemerdekaan, Maluku terdapat di dalamnya untuk memerdekakan Indonesia.

“Saya ingin bilang bahwa bukan Indonesia tanpa Maluku. Karena Maluku sudah terlibat dalam proses perjuangan kemerdekaan Indonesia. Maka saya tegaskan, persatuan dan kesatuan adalah harga mati untuk NKRI,” tegas Agustinus.

Untuk diketahui, usai kegiatan Parade Kebangsaan, kemudian dilanjutkan dengan Pembukaan Seminar Nasional dan Kursus Kepemimpinan Lanjut (KKL) Pemuda Katolik di Gedung Kesenian, Kabupaten MTB di Saumlaki.

Dalam acara tersebut, hadir antara lain Bupati MTB Petrus Fatlolon sekaligu membuka Seminar Nasional dan KKL Pemuda Katolik 2018 di Saumlaki, MTB. Hadir pula Ketua DPRD Kabupaten MTB, Frengky Limber dan sejumlah anggota DPRD MTB, para pimpinan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten MTB, perwakilan ormas pemuda lintas agama, para pelajar, dan perwakilan Pemuda Katolik dari sejumlah Komda dan Komcab dari seluruh Indonesia.

Adapun sejumlah pembicara dalam Seminar Nasional dan KKL 2018 Pemuda Katolik, antara lain Kepala Pusat Pemberdayaan SDM pada Kementerian ESDM, Albertus Setyo Edi Prabowo mewakili Menteri ESDM; Bupati MTB Petrus Fatlolon; Ketua DPRD MTB, Frengky Limber; Anggota DPR RI Michael Wattimena dan Mercy Christy Barends, Vikjen Keuskupan Amboina, Romo Inno Putra.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemuda Katolik Gelar Seminar Nasional dan KKL 2018 di MTB


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler