Pemuda Kawalu Dijemput Densus

Rabu, 21 Agustus 2013 – 08:25 WIB

jpnn.com - TASIK – Warga Kota Tasik yang diperiksa terkait penuntasan kasus penembakan dua polisi di Tangerang Selatan (16/8) terus berlanjut. Sebelumnya, Iwan Priadi (44) warga Cijeruk, Kawalu, kali ini “giliran” Chandra Widura (24).

Pemuda asal Pagaden Kelurahan Gunung Tandala Kecamatan Kawalu mengaku ditanyai Densus 88 seputar nomor telepon.

BACA JUGA: Kemenkes Luncurkan Vaksin Baru

Senin (19/8) Chandra Widura mengaku dijemput tiga pria berpakaian preman di rumahnya di Gunung Tandala. Saat itu, dia diajak ke dalam mobil. Kemudian masuk ke salah satu hotel di Kecamatan Mangkubumi, karena mengaku tidak punya salah, ia pun mau.

Ternyata di hotel, dia ditanyai seputar kepemilikan nomor telepon. Dia “diwawancarai” sejak pukul 17.00 hingga 24.00, Senin (19/8). ”Jelas saya kaget dan gerogi,” akunya, kemarin (20/8) di rumahnya.

BACA JUGA: Polri Siapkan Ribuan Blangko SKCK

Chandra ditanyai tentang nomor yang pernah dimilikinya itu dan pernah menelpon kemana saja. ”Katanya, apa pernah nelepon ke Jakarta" Saya jawab, ‘Tidak pernah nelepon ke Jakarta’,” akunya kepada wartawan.

Para pria yang membawanya pun menanyakan siapa saja yang pernah menggunakan nomor telepon milik Chandra" Pemuda yang kemarin menggunakan kaos oblong itu mengaku tidak tahu siapa saja yang meminjam hapenya. ”Saya lupa lagi. Nomornya juga sudah lama diganti pas malam takbir,” terangnya.

BACA JUGA: Pemindahan Napi Langkah Darurat

Bukan hanya mengenai nomor telepon, Chandra pun ditanyakan seputar kepemilikan motor Mio miliknya. ”Saya ditanya motor dapat dari mana" Saya jawab itu dapat nyicil dari dealer,” jelasnya.

Tak hanya itu, Densus pun menanyakan kegiatannya selama di Pagaden, termasuk kondisi wilayah di Pagaden. ”Terus ditanya lagi, apakah punya motor lainnya" Saya jawab, ‘Tidak ada. Itu juga motor masih nyicil tinggal empat bulan lagi’,” imbuhnya.

Usai dimintai keterangan, Chandra pun disuruh pulang. Dia pun diminta tetap tenang. Kemudian, dia diberi uang untuk ongkos. ”Dikasih seratus ribu,” ujarnya.

Sementara ibu korban, Mamay (44) mengaku kaget anaknya dimintai keterangan. Sebab anaknya tergolong anak yang baik dan jarang main keluar rumah. ”Saya kaget. Tau pas berangkat juga. Saya khawatir tengah malam belum juga pulang,” ujarnya. (gna)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK dan Komnas HAM Beri Penilaian Positif Untuk Moeldoko


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler