Pemuda Mabuk Bikin Tiga Kakek Babak Belur

Kamis, 13 September 2018 – 23:18 WIB
Ilustrasi borgol. Foto: AFP

jpnn.com, SIDOARJO - Di bawah pengaruh minuman keras (miras), Yosi Penang Harjanto mengamuk. Pemuda 29 tahun itu menghajar tiga kakek.

Yakni, Paiman, 68, dan Misto, 62, keduanya warga Desa Kesambi, Porong. Seorang lagi Tohir, 61, warga Desa Kedungboto, Porong.

BACA JUGA: Sudah Tua Masih Mabuk-mabukan aja Pak

Ihwal perkara terjadi Senin (10/9). Saat itu Tohir mengirim lemari sekitar pukul 14.00. Dia mengangkutnya dengan truk.

Kendarannya melewati Kelurahan Porong. "Jalanan yang dilintasi dekat dengan tempat tinggal pelaku," ujar Kanitreskrim Polsek Porong Ipda Sulasno.

BACA JUGA: Fadli Zon Bantah Anaknya Mabuk

Dia menuturkan, bagian atas truk itu tersangkut tali hiasan bendera kampung. Yosi yang sedang di luar rumah mencak-mencak.

Emosinya meluap. Dia meminta sopir menghentikan kendaraan. Lalu, dia mendatangi tempat truk berhenti. Jalannya sempoyongan. Maklum, pemuda itu menenggak miras.

BACA JUGA: Merusak Citra Kepolisian, Bripda FH Sungguh Memalukan

Eh, Yosi langsung main tangan. Tohir, pengemudi truk, diminta turun dari kendaraan. Yosi kemudian menghajarnya.

Dia beberapa kali mendaratkan bogem mentah. Misto dan Paiman yang menjadi kernet spontan ikut turun untuk melerai.

Bukannya berhenti, pelaku tambah kalap. Yosi menjadikan mereka korban selanjutnya. Dia baru berhenti setelah korban berteriak.

Kontan teriakan tersebut mengundang warga. Masyarakat sekitar membawa ketiga korban ke puskesmas.

Yosi memanfaatkan situasi itu untuk melarikan diri. "Ketiga korban membuat laporan setelah mendapat perawatan medis," kata polisi dengan satu balok di pundak tersebut.

Sulasno menuturkan, pihaknya mengamankan pelaku sehari kemudian. Yosi dicokok di rumahnya pada pukul 10.30.

"Pelaku dijerat pasal 351 KUHP. Hukuman maksimalnya lima tahun penjara," jelas mantan Kanitreskrim Polsek Krembung itu.

Para korban sebenarnya sempat menawarkan ganti rugi sesaat setelah merusak hiasan bendera. Namun, pelaku tidak menghiraukan.

"Memang dasarnya preman," tuturnya.

Warga yang tinggal di sekitar rumah pelaku sebenarnya juga geram. Yosi selama ini kerap memancing keributan.

Meski begitu, tidak ada yang berani melapor. "Biasa minum (miras) di rumah," kata Yosi. (edi/c25/hud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabuk Berat, Arif Serang Kakek di Jalan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler